Banjarmasin – Terdengar kabar bahwa Pertalite dan Premium akan di hapus. Dimana bahan bakar ini yang biasanya digunakan untuk masyarakat umum untuk berkendara.
Rencana PT Pertamina akan meninjau kembali penggunaan BBM beroktan rendah, yaitu Pertalite dan Premium, menuai berbagai respon. Alasannya karena dua produk ini masih dibawah “Research Octane Number (RON) 91” sehingga tidak ramah lingkungan. Dengan adanya rencana ini, otomatis pemilik Kendaraan yang biasanya menggunakan BBM tersebut harus beralih ke jenis yang lain dengan oktan yang lebih tinggi.
Sebagai perbandingan, oktan setiap BBM dari PT Pertamina yaitu, Premium (88), Pertalite (90), Pertamax (92), Pertamax Turbo (98). Yang dipertanyakan adalah, apakah semua jenis kendaraan cocok dengan BBM beroktan tinggi?
Penggunaan BBM yang paling baik adalah sesuai dengan rekomendasi dari pabrik, tidak rendah dan tidak juga tinggi. Merujuk ke kompresi dari kendaraan itu sendiri, jika BBM yang digunakan tidak sesuai maka akan menimbulkan dampak pada kendaraan. Premium dan Pertalite saat ini tak lagi tersedia di pasar Internasional, hanya tersedia di 7 negara salah satunya Indonesia.
Dari informasi yang di dapat bahwa kabar penghapusan Pertalite dan Premium ini berawal dari pertanyaan peserta Webinar Rakyat Merdeka yang menanggapi rencana penyederhanaan produk kepada Direktur Utama Pertamina.
Dilansir dari Tribunnews untuk pertanyaan tersebut, Direkur Utama Pertamina, Nicke Widyawati menjelaskan mengenai filosofi penyederhanaan produk dimana sesuai regulasi Pemerintah dan kesepakatan dunia tentang lingkungan, seluruh negara harus berupaya menjaga ambang batas emisi karbon dan polusi udara dengan standar BBM minimal RON 91 dan CN minimal 51.
“Jadi sesuai ketentuan itu, Pertamina akan memprioritaskan produk-produk yang ramah lingkungan. Apalagi tentu juga kita telah merasakan di masa PSBB langit lebih biru dan udara lebih baik.”
“Untuk itu, kita akan teruskan program yang mendorong masyarakat untuk menggunakan BBM yang ramah lingkungan dan mendorong produk yang lebih bagus,” jawabnya.
Dikutip dari warkota.tribunnews.com mengacu data paparan Pertamina dalam rapat kerja bersama DPR yang diterima Kontan.co.id, terdapat tiga tahapan yang akan dilakukan Pertamina untuk menghapus secara perlahan penggunaan bensin Premium dan Pertalite itu.
Adapun tahapan penghapusan kedua BBM tersebut. Pertama, pengurangan Premium dan Pertalite disertai dengan edukasi dan mendorong konsumen untuk menggunakan BBM dengan RON 91 ke atas. Kedua, Pengurangan di SPBU. Ketiga, Simplifikasi produk yang dijual di SPBU hanya menjadi dua varian yaitu Pertamax dan Pertamax Turbo.
Program tersebut mungkin akan mendorong produk yang lebih bagus. Namun pada saat ini Pertalite dan Premium masih tetap terjual. Apapun keputusannya kita hanya bisa berharap agar BBM yang dijual ke masyarakat tetap dengan harga yang murah.
Reporter :
Meylina Syahda
Nabilla Febrianur Saida
Redaktur/Editor :
Agus Hermawan