Banjarmasin – Sudah beberapa bulan ke belakang mahasiswa belajar secara daring. Jaringan internet pun menjadi andalan saat perkuliahan. Beda halnya jika pembelajaran offline atau tatap muka, maka fasilitas merupakan suatu hal yang penting dan diandalkan. Fasilitas belajar merupakan sarana dan prasarana yang membantu memudahkan proses belajar mengajar untuk memperoleh ilmu pengetahuan di kampus sehingga tercapai tujuan pembelajaran.
Baru-baru ini beredar kabar bahwa pembelajaran akan dilaksanakan secara normal kembali. Dilansir dari Republika.co.id ditulis bahwa
“Kami rencanakan awal November ini pelaksanaan sekolah tatap muka dimulai lagi di daerah dengan status zona hijau.” ujar Kepala Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin Totok Agus Daryanto di Banjarmasin, Jumat (23/10).
Tapi jangan khawatir, hal tersebut masih berstatus rencana, dan perlu info lebih lanjut agar dapat memastikan pada bulan depan akan dimulai, atau menunggu hingga tahun ajaran baru. Menanggapi kabar tersebut wakil dekan III kemahasiswaan dan alumni Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lambung Mangkurat Bapak Dr. H. Ahmad Yunani, S.E., M.Si mengatakan bahwa
“masih belum ada rencana dan melihat perkembangan data serta zona covid di Banjarmasin, juga masih memantau kebijakan Dinas Pendidikan Pemerintah Kota Banjarmasin (Disdik Pemko Bjm). Dan jika sudah ditetapkan untuk melakukan pembelajaran atau perkulihan tatap muka dan telah dievaluasi, maka baru ULM juga akan mempertimbangkan dari masukan tim pakar covid ULM.”
Untuk fasilitas dan kebijakan kampus sudah siap serta kebijakan dari pimpinan Universitas Lambung Mangkurat pun sudah ada. Maka dari itu pihak fakultas sudah menyiapkan protokol kesehatan dari tempat cuci tangan, pengestes, pengukur suhu tubuh, dan ruangan tempat duduk dengan jarak aman. Untuk penjadwalan kuliah tatap muka itu sendiri maksimal 20 sampai dengan 50 orang kuliah secara bergantian sesuai kapasitas ruangan.
Hal ini pasti menimbulkan pro dan kontra bagi mahasiswa, di sisi lain perkuliahan online sudah sangat dinikmati oleh sebagian orang, terutama anak kos yang merantau jauh disana. Tapi tidak dengan sebagian lainnya, justru mereka ingin segera kuliah offline lagi agar dapat menemukan kembali ‘feel’ sebagai seorang mahasiswa yang hidup dan berkembang di kampus.
Sudah siapkah kalian untuk kuliah offline?