Banjarmasin – “Dalam rangka memperingati hut LPM JK yang ke 24 tahun Para alumni yang terdiri dari Pemimpin Umum dan Pemimpin Redaksi menulis surat untuk LPM JK. Surat tersebut berisikan pengalaman, pesan dan kesan selama di LPM JK dan juga harapan kedepannya untuk LPM JK.
Riski, Pemimpin Umum LPM JK 2014/2015
Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) merupakan organisasi yang tak kalah penting dalam lingkup Kampus, ikut berperan serta sebagai media informasi dan wadah aspirasi dari dan bagi mahasiswa. Tujuannya tidak lain yaitu membantu dan ikut membangun lingkungan Kampus menjadi lebih baik. Bahkan bukan hanya sekedar organisasi, LPM juga sebagai tempat berkumpulnya mahasiswa dalam menyalurkan bakat dan hobinya. Mereka berbagi pengalaman, berbagi cerita, suka, duka dan menemukan hal baru, teman baru, keluarga baru.
Selamat Hari Jadi Ke-24 Tahun Lembaga Pers Mahasiswa Jurnal Kampus Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lambung Mangkurat. Semoga terus dewasa diumurnya saat ini, jaga eksistensi dan terus menjadi roda penggerak perubahan Fakultas menjadi lebih baik. Untuk para Kader JK saat ini, Terus berkarya, tetap semangat, jaga selalu kebersamaan dan kekompakan, pantang mundur sebelum memberikan yang terbaik. Percayalah kalian bagian dari orang yang beruntung bisa menjadi Kader LPM Jurnal Kampus. Salam Pers Mahasiswa, Salam JK!
Khalis Arif Pratama
Bekas Pejuang , 25 November 2020
Teruntuk pesan yang ingin ku tuliskan , wadah yang menjadikanku kuat, tau banyak dan memberikan kesan hebat dihidupku. Kamu selalu memberikan kenangan-kenangan indah nan berharga untuk dikenang, aku selalu ingat masa-masa penting ketika diwadah itu.
Terimakasih untuk pengalamannya , asanya, dan rasa bangga yang kau hadirkan selalu di tiap langkah hidupku. Disela-sela waktu luangku aku selalu mengingatmu. Sambil memandang langit-langit yang begitu cepat bergerak disertai angin yang semilir bergerak.
Aku adalah rentetan benang yang diciptakan pendahuluku. Benang yang dirajut dengan kuat, penuh semangat serta dengan hati-hati diletakan di tempat yang tepat. Menjadikanku terikat kuat di tempatmu, tepat diantara harapanmu.
Terkadang, aku adalah benang kusut dan mudah putus. Terletak diantara sisa-sisa kain yang usang. Seusang-usangnya. Tetapi, ada saja rajutan penyambung dengan ikhlasnya menyambut untuk diletakan disisa-sisa semangat.
Selamat ulang tahun kebanggaanku, pembelajarannku. Semoga, kita semua terhubung, tersambung menjadi rangkaian indah setiap saat. Menjadikan mata yang melihat tersandung kegirangan.
Selamat berjuang para ksatria-ksatria kebanggan. Semoga nama yang kita rajut bersama, terdengar seantero alam. Bergema, bersenandung menjadikan kita teguh, kuat serta tak mudah putus.
Selamat merajut benang teman-temanku, semoga apa yang kusut akan tersambung kembali. Menjadi kuat, bertahan di segala keadaan. Semoga apa yang kita rajut bersama menjadi kebanggaan, menjadi kenangan ketika kita berjalan.
Kuharap yang kita rajut, bukan hanya benang. Tapi Ide -ide yang cemerlang, melewati zaman yang semakin menjulang. Semoga kreatifitas mengatasnamakan milenial kalian tersenandung diantara nada-nada yang indah. Menyediakan hal-hal baru untuk dibuat, bermanfaat serta bermartabat.
Semoga apa yang kalian tanam, itu juga yang kalian tuai. Berjalan dengan gagah diantara semangat-semangat muda yang bergelora. Semoga apa yang kalian tulis, apa yang kalian buat bisa menginspirasi bahkan dijadikan harmoni.
Terimakasih Jurnal Kampus untuk kesannya, pengalamannya. Semoga 24 tahun tidak menjadikan kita besar gengsi. Tapi menjadikan rasa penasaran kita semakin bertambah.
Ahmad Bulkini, Pemimpin Umum LPM-Jurnal Kampus 2017/2018
A Letter to JK
Saat itu saya tidak sadar bahwa keputusan yang saya pilih akan menjadikan saya seperti saat ini. Tidak ada alasan khusus mengapa saya ingin menjadi anggota LPM Jurnal Kampus. Saya murni hanya ingin belajar bagaimana menulis entah itu berita, artikel, opini, maupun sastra. saya bahkan waktu itu mendaftarkan diri agak terlambat.
Saya masih ingat dengan jelas tugas pertama saya sebagai anggota media saat itu untuk meliput acara yang diselenggarakan himpunan. menulis berita pertama kali selama berjam-jam, melelahkan, sungguh. namun, tidak ada terbesit sedikitpun untuk berhenti, menyerah, ataupun ‘menghilang’, karena dalam diri saya ada keyakinan bahwa di organisasi ini saya belajar. ya,, dalam belajar saya sadar akan adanya kesulitan, hambatan, bahkan tekanan, dan saya menerimanya, tanpa mengeluh.
LPM Jurnal Kampus (biasa disebut JK) bagi saya tidak hanya sebuah organisasi, melainkan rumah di mana saya menemukan kedewasaan dan berbagi perasaan (ciyeee..). selama di JK saya bertemu orang-orang baru dengan karakter dan kepribadian yang beragam. karir saya keorganisasian di JK dimulai dari anggota redaksi hingga menjadi pimpinan umum. Jujur saya tidak berharap pada jabatan di organsasi JK, karena pada saat itu ada suatu kondisi yang mengarahkan saya untuk mengisi jabatan itu. namun, saya juga tidak menerimanya secara terpaksa, sebaliknya, saya antusias, termotivasi.
Jujur LPM JK mengubah arah hidup saya, karena arah berubah, rute jalan juga berubah dong hehe, harusnya jika saya tidak menjadi bagian dari JK saya hanya mahasiswa yang kuliah, pulang, nongkrong ngabisin uang, nah karena di JK saya jadi mengenal dengan kakak dan adek tingkat, senior JK, anggota organisasi lain, dan rekan-rekan pers mahasiswa lainnya yang di jawa, sumatera, dan sulawesi. I’m grateful.
Happy birthday for you, JK. Love U always…
Norhidayah, Pimpinan Umum LPM-Jurnal Kampus 2018
Kisah ku untuk JURNAL KAMPUS
Aku adalah anak yang sangat tertutup, tidak mudah bergaul dan aku memiliki dunia ku sendiri. Pengalaman ku tidak banyak, bisa dibilang aku adalah mahasiswa kupu-kupu.
Saat semester dua, aku menyadari bahwa aku sangat introverd, maka dari itu aku mulai bertanya-tanya pada diri sendiri, apa yang harus kulakukan selama kuliah ini ? Muncul beberapa ide untuk mengikuti organisasi.
Ada salah seorang teman yang menyarankan ku untuk mengikuti Jurnal Kampus. Aku pun mencoba dengan menyakinkan diri “mari jalani yang ada sekarang, ukir suatu karya yang membanggakan, untuk melepas segala kebosanan”
Ya…. Aku sadar hidupku mulai membosankan karena aku menggerjakan hal yg monoton. Inilah gebrakan baru ku. Im here in Jurnal Kampus.
Aku ragu saat memulainya karena sifat introverd ku. Tetapi anggota Jurnal Kampus sangat baik dalam merangkul para anggota barunya. Aku merasa dihargai, di perhatikan dan terlindungi. Aku menyadari ahhhhh…. Ini adalah keputusan ku yang benar.
Banyak hal baru yang ku toreh, aku paham bagaimana menulis sebuah artikel, aku belajar cara menjadi wartawan yang baik dan benar dalam mewawancarai seorang narasumber, aku belajar bagaimana mengambil gambar yang baik walaupun sampai sekarang aku belum menguasainya, tapi aku senang sudah mempelajarinya.
Tidak pernah terpikir bahwa akhirnya aku menjadi Pimpinan Umun di Jurnal Kampus, mempunyai tanggung jawab yg besar dan merangkul semua anggota. Aku berkembang disana, menjadi pribadi yang mudah bergaul, peduli dengan orang lain dan kreatif.
Dear Jurnal Kampus, terimakasih untuk semua pengalaman luar biasanya, terimakasih telah memberikan aku keluarga baru, terimakasih sudah menampung anak rumahan seperti ku. Tidak ada terbesit penyesalan dalam hidupku telah memilih berorganisasi di Jurnal kampus dan aku merasa sangat beruntung berada di Jurnal Kampus.
Kau yang mengajariku, kau yang melambungkan namaku, kau yang telah banyak berjasa dalam masa kuliahku.
Kini aku sedang berjuang untuk masa depan ku, walau tidak bersama Jurnal Kampus lagi, hati ku akan tetap disana, tempat dimana masa mudaku tersenyum.
Terimakasih Jurnal Kampus
And Happy Birtyday 24th for you
From Ida, To LPM Jurnal Kampus
Pertama-tama saya ingin mengucapkan selamat ulang tahun untuk Jurnal Kampus. Terima kasih atas segala kesempatan yang memberikan banyak pengalaman dan ilmu kepada saya selama ini. Untuk teman-teman yang saat ini masih bergabung, you will treasure the memory someday.
Ketika saya menulis ini, saya mencoba mengingat-ingat kembali kenapa dulu saya bergabung dengan LPM Jurnal Kampus. Saya senang menulis. Saya menyukai ide bahwa saya bisa menyampaikan apa saja melalui tulisan, secara terang-terangan ataupun berteka-teki.
Saya sering berpikir, tidak satu dua kali, ketika saya berangkat kerja atau dalam perjalanan ke suatu tempat (karena anehnya, inspirasi bagi saya lebih seringnya selalu datang di saat itu). Seandainya ada suatu teknologi yang bisa menghubungkan pikiran saya dengan laptop saya di rumah. Banyak sekali yang ingin saya tuliskan ketika melihat bus-bus berisi para pekerja tambang yang beriringan dengan waktu saya berangkat kerja, ketika saya menerka-nerka bagaimana ekspresi badut spongebob yang saya lihat sedang berjalan menyusuri trotoar kota Simpang Empat, atau ketika dulu sebuah ide datang saat saya berkendara di sepanjang Kayu Tangi dalam penerangan lampu jalan kota Banjarmasin. Saya ingin apa yang berlangsung di pikiran saya bisa terhubung dengan laptop saya saat itu juga. Sehingga pemikiran itu tidak hilang, orisinil, apa adanya seperti pertama kali ia datang di pikiran saya. Bermakna.
Bagi saya, menulis adalah jalan untuk menyampaikan pemikiran, a statement. Bagi orang lain mungkin melalui foto, film, ataupun musik. Boleh jadi disampaikan secara langsung dengan berbicara. Berbeda-beda setiap orangnya. Pada hakikatnya setiap manusia pasti memiliki dorongan untuk menyampaikan apa yang ada di dalam pikiran mereka.
Saya yang dulu sering berpikir, ah tulisan ini kurang bagus, tidak layak, tidak usah di publish, EYD juga parah. Saya yang dulu melewatkan satu hal penting. Bahwa kekhawatiran saya dulu bukan hal utama dan yang terpenting. Di dalam tulisan itu ada pemikiran yang harus tersampaikan. Apapun bentuk medianya, pemikiran seharusnya tidak mati di pikiran, pemikiran seharusnya bisa tersuarakan.
Harapan saya sederhana. Inti dari tulisan ngalor ngidul ini adalah Jurnal Kampus bisa tetap konsisten menjadi media untuk menyuarakan pemikiran teman-teman mahasiswa. Apapun bentuk medianya.
Juniar Pratama Putra, Pemimpin Umum Periode 2020
Untuk Jurnal Kampus
Bagi ku LPM Jurnal Kampus adalah keluarga, momen-momen kebersamaan di LPM Jurnal Kampus tidak akan pernah terlupakan. Terima kasih kepada abang-abang dan kakak-kakak tingkat terdahulu terkhusus untuk Bang Ibul, Kak Ida, dan Kak Indah yang sukses menjadikan orang yang introvert ini untuk terjun bebas ke dunia organisasi, haha. Terima kasih juga untuk teman-teman semua yang sampai saat ini masih berkomitmen untuk LPM Jurnal Kampus, karena semangat kalian lah yang membuat aku bertahan sampai sejauh ini.
Alasan sederhana aku ingin bergabung di organisasi ini adalah untuk menjadi orang yang lebih bermmanfaat, karena aku sadar selama ini aku hidup hanya untuk mementingkan kepentingan ku pribadi. Di organisasi ini aku belajar banyak, mulai dari softskill desain, fotografi, dan menulis, kemudian disini aku juga belajar menjadi seorang pemimpin, ya seorang pemimpin, orang yang introvert dan individualis seperti ku ini dituntut untuk bisa mengambil keputusan, dan kebijakan yang tepat untuk kebaikan bersama. Sifat individualis ku perlahan mulai bisa ku kendalikan, karena tanggung jawab ku menyangkut kepentingan banyak orang. Disini juga aku belajar skill komunikasi dan mengenal banyak tipe lawan bicara mulai dari sesama mahasiswa hingga dosen dan pihak petinggi suatu instansi.
Harapan ku semoga segala sesuatu dan kontribusi yang sudah kita berikan di LPM Jurnal Kampus ini bernilai ibadah nantinya dan bermanfaat bagi banyak orang, terkhusus bagi masyarakat FEB ULM.
Pesan singkat untuk kawan-kawan semua yang nanti melanjutkan perjuangan di LPM Jurnal Kampus, lawan terbesar kita adalah diri kita sendiri, dan perang melawan diri sendiri tidak akan pernah ada habisnya, maka dari itu kerjakanlah kegiatan-kegiatan yang positif dan memiliki nilai manfaat. Ingat LPM Jurnal Kampus hanyalah sebuah wadah dan media, bagaimana kita di dalamnya ya tergantung dari kontribusi kita sendiri, mau menjadi apa dan berprestasi seperti apa itu juga sekali lagi bergantung ke diri kita sendiri. Jurnal Kampus adalah sebuah media yang sangat luar biasa, medi inilah yang membuat parkiran FEB menjadi luas, media inilah yang membuat bank sampah dekat mushola disulap jadi post satpam, media ini juga yang bisa memindahkan senam rutin staf FEB di hari jum’at menjadi di belakang agar tidak mengganggu perkuliahan, media ini juga yang mendorong dibangunnya sistem perairan yang baik untuk menanggulangi banjir, dan masih banyak lagi. Pertanyaan ku sekarang, kurang hebat apa media ini? . Manfaatkan sebaik mungkin potensi diri kalian di LPM Jurnal Kampus dan ingat, “JANGAN PERNAH BERHENTI BERKARYA”
Salam Pers Mahasiswa,
Lanjutkan Perjuangan kawan-kawan ku semua, media ini suatu saat akan besar dan ku harap kalian menjadi bagian dan turut andil di dalamnya