Banjarmasin – Magang bukanlah istilah baru di dunia perkuliahan. Dalam buku pedoman KKN/Magang FEB ULM sendiri telah disebutkan bahwa Kuliah Kerja Nyata (KKN) atau Magang merupakan kegiatan wajib bagi mahasiswa Program Studi Manajemen dan pilihan bagi Program Studi Akuntansi serta Program Studi Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan (IESP). Tentunya, sebelum mengikuti kegiatan magang ini setiap mahasiswa perlu memenuhi beberapa persyaratan.
Dr. RR. Yulianti Prihatiningrum, SE, M.Si yang merupakan Kajur Manajemen FEB ULM menyatakan bahwa persyaratan magang dalam jurusan Manajemen ialah menyelesaikan kuliah minimal 6 semester dan telah lulus mata kuliah metodologi penelitian. Sama halnya dengan persyaratan magang jurusan IESP serta Akuntansi yang diungkapkan oleh Shesa Maulytha Sophian dan M. Ihsan Aditya Lesmana sebagai mahasiswa yang sedang melaksanakan kegiatan magang, dimana persyaratan magang yang harus mereka penuhi ialah telah menempuh minimal 6 semester.
Namun, seperti yang kita tau saat ini Indonesia sedang gencar melaksanakan program vaksin sebagai salah satu upaya pemerintah dalam memerangi pandemi Covid-19. Lantas, apakah mahasiswa yang mengambil magang harus memenuhi persyaratan khusus layaknya telah melaksanakan vaksin terlebih dahulu?
Dari buku pedoman magang sendiri belum termuat terkait hal tersebut. Meskipun begitu, Dr. RR. Yulianti sebagai salah satu dosen pengajar di FEB ULM menganjurkan mahasiswa yang mengambil magang untuk melakukan vaksin terlebih dahulu.
“Mengingat potensi risiko yang mungkin dihadapi dalam interaksi sosial dimana pun. Kita bisa melihat dalam setiap surat edaran yang dikeluarkan oleh institusi terkait vaksin bagi mahasiswa atau seluruh civitas akademik ULM, dimana pihak Universitas telah memberikan beberapa kali kesempatan untuk mengikuti vaksin yang tujuannya adalah untuk memberikan perlindungan tubuh agar tidak mudah tertular covid-19 ini,” tambahnya.
Tidak hanya persyaratan, tentunya terdapat juga prosedur yang harus ditempuh mahasiswa saat ingin mengajukan magang. Mahasiswa dari jurusan S1 Akuntansi yang akrab disapa Adit mengungkapkan bahwa hal pertama yang dilakukannya saat ingin mengajukan magang adalah mencari tempat magang yang bersedia ataupun berkenan menerima pegawai magang di masa pandemi saat ini.
“Setelah memastikan tempat, aku menghubungi fakultas ke bagian kemahasiswaan untuk pembuatan surat pengantar magang. Kemudian, mengantarkan surat tersebut ke tempat magang yang kita inginkan, baru selanjutnya kita menunggu surat balasan dari tempat magang tujuan. Terakhir, kita kirim surat balasan dari tempat magang ke fakultas bagian kemahasiswaan,” jelasnya.
Meskipun berbeda jurusan, mahasiswi yang akrab disapa Shesa juga menempuh prosedur sama seperti yang telah dilakukan Adit.
Magang di masa pandemi saat ini merupakan hal baru baik bagi pihak fakultas maupun mahasiswa yang melaksanakannya. Oleh karena itu, dari pihak jurusan seperti halnya jurusan manajemen memunculkan kebijakan baru yaitu menyarankan mahasiswa untuk melakukan magang secara online di perusahaan yang menerima hal tersebut. Selain itu, tempat magang juga diperluas dengan diperbolehkannya mahasiswa magang pada UMKM, serta mahasiswa yang memiliki dan menjalankan usaha/bisnis sendiri dapat dikonversi ke mata kuliah magang.
Dari sisi mahasiswa sendiri terkait pelaksanaan magang selama pandemi ini, Aditya dari angkatan 2018 mengucapkan bahwa kegiatan magang akan aman saja.
“Jika kita selalu melakukan protokol kesehatan dengan baik, jangan sampai kita lalai dalam hal ini,” ingatnya.
Sama halnya dengan Shesa dari angkatan yang sama yang mengatakan bahwa tempat magangnya aman dan terkendali.
“Karena ruangan sebelum jam kantor disterilkan dulu menggunakan disinfectant spray. Kemudian semua fasilitas sudah ada protokol kesehatannya, seperti plastik pembatas, kursi yang diberi jarak, tersedianya air mengalir beserta sabun cuci tangan, handsanitizer, cek suhu tubuh, dan para pegawai yang wajib selalu pakai masker,” terangnya.
Pada dasarnya, kegiatan magang ini bertujuan memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk membandingkan antara teori yang telah dipelajari selama duduk di bangku perkuliahan dengan praktik yang terjadi di dunia kerja. Sehingga pada akhirnya, mahasiswa yang akan lulus dan mulai bekerja akan merasa terbantu dengan pengalaman yang mereka dapatkan selama magang.
Jurnalis:
Nur Fikri Hapip
Noor Syfa Aulia
Redaktur:
Aminah Cutari Zahra