Banjarmasin, Jurnal Kampus- Memaanfaatkan peluang untuk menambah wawasan dan pengetahuan merupakan Skill yang harus dimiliki oleh setiap orang. Hal inilah yang menjadi pemicu seorang Metha Adeyatni (21) – yang akrab disapa Metha – Mahasiswi Jurusan IESP FEB Unlam ini untuk mencoba berbagai hal yang baru termasuk dalam mengikuti lomba kepenulisan. Pada akhirnya Metha berhasil menjadi salah satu dari empat puluh perwakilan yang diseleksi dari seribu tiga puluh mahasiswa penulis essay terbaik yang diadakan Bank Indonesia bertajuk penulisan essay mengenai inovasi kreatif ketahanan pangan indonesia pada tahun 2017. Selain itu Metha juga berhasil mengembangkan usaha HennaArt yang ia promosikan melalui ig methahenna_bjm.
Saat diwawancarai tim redaksi pada hari senin (27/3), Metha mengungkapkan hal yang memicu dirinya sehinnga menjadi seperti sekarang sebenarnya sangat sederhana, memberikan manfaat hidup terhadap sesama. Dengan niat tersebut, semuanya berasa mengalir, memanfaatkan waktu luang kearah positif, sampai menyusun strategi untuk mencapai suatu tujuan yang dia inginkan. Dari kegagalan, dia belajar arti bangkit. Satu kalimat yang memicu semangat dirinya hingga sekarang ini yaitu “Saya pernah kehilangan motivasi, tapi saya tidak pernah kehilangan tujuan. Tujuanlah yang membuat saya termotivasi lagi”. Namun setiap mencoba hal yang baru pasti terdapat tantangan yang harus dilewati, tak terkecuali dengan Metha. “Untuk ketertarikan saya mengikuti lomba sebenarnya sudah lama, karena banyak sekali kegagalan yang memacu saya untuk mencobanya lagi” jelas metha.
Gadis kelahiran Amuntai ini juga menuturkan orang-orang sekitarnya juga menjadi motivasi untuk terus menjadi insan yang berguna. Namun Metha sempat mengalami masa sulit dimana salah satu orang yang selalu memberi dukungan dan motivasi pergi meninggalkannya. “Saya pernah kehilangan motivasi saya, kehilangan seorang motivator terhebat saya serta pondasi semangat hidup saya yaitu mama. Selebihnya dukungan Ayah, serta keluarga besar , serta kerabat teman terdekat saya yang selalu mendukung keberhasilan saya, mereka semua adalah orang yang penting bagi saya, mereka adalah sumber semangat saya. Karena tanpa adanya dukungan atau semangat dari mereka saya bukan siapa-siapa. Selebihnya mereka adalah pondasi saya yang senantiasa memopang keluh kesah dan mendengarkan cerita saya. Mereka merupakan warna indah yang mewarnai putih kusamnya kehidupan saya” terang metha. Cerita metha itu tentu saja dapat memotivasi mahasiswa lain untuk berkarya melalui tulisan ilmiah.
Metha menuturkan semua orang bisa sukses dan berhak untuk sukses tapi harus ada kerja keras dan doa untuk mewujudkannya. “Kalian pasti bisa !. Belajarlah arti kemanfaatan hidup, baik untuk diri sendiri maupun untuk masyarakat banyak. Semua berawal dari niat, benahilah visi hidup, carilah peluang dan strategi untuk mencapai tujuan yang kalian ingin tuju. Belajarlah dari suatu kalimat “Vision without execution is a daydream. Execution without vision is a nightmare”. Mulailah membaur, mencoba berkolaborasi, sehingga suatu masalah cepat terselesaikan” ungkapnya. (fz)