Kondisi penampungan sampah sementara FEB ULM yang berada disamping musholla |
Timbunan sampah memang menyebabkan berbagai permasalahan baik secara langsung maupun tidak langsung. Tumpukkan sampah memang dapat mengganggu pemandangan serta dapat menimbulkan penyakit. Seperti yang telah kita ketahui tempat penampungan sampah sementara kampus kita yang terdapat di samping gedung baru, yang dulunya menggunung kini sudah mulai mendapat penyelesaian.
Seperti pernyataan Saudara Andi yang merupakan petugas pembuangan sampah di Fakultas Ekonomi dan Bisnis ULM ketika diwawancarai pada hari Kamis lalu (20/04) mengatakan, “Tempat pembuangannya memang dari dulu disitu, namun sekarang dari fakultas telah disediakan berupa angkutantruk yang akan mengangkut sampah tersebut sebanyak 3 kali dalam seminggu. Namun sampah sampah yang tercecer memang dari dulu, sedangkan sampah dedaunan memang dibiarkan karena akan terurai dengan sendirinya. Memang dulunya sampah ditumpuk begitu saja”
Menurut penuturan salah satu Mahasiswi Manajemen angkatan 2016 Dita Septy Aulia “Sebenarnya tumpukkan sampah itu tidak begitu terlihat karena memang tempatnya di tutup oleh seng, kemungkinan hanya terlihat sekilas dari sela sela pepohonan di sebelah mushola. Namun memang akan terlihat jika kita keluar dari pintu gedung baru yang berdekatan dengan tempat pembuangannya dan dari jendela di GB lantai 3. Seharusnya fakultas lebih memperhatikan fasilitas penambungan sampah, mungkin di perbesar tempatnya, dan melakukan pembersihan sampah yang tercecer. Untuk penyediaan fasilitas tempat sampah di area kampus sudah tercukupi, namun memang kesadaran penggunaannya yang kurang.”
Pernyataan ini juga di benarkan oleh Wakil Dekan Bidang 2 Umum dan Keuangan Ade Adriani selaku penanggungjawab. Beliau memaparkan “Sebenanya jikalau bertebaran s
ih tidak, karena sudah setiap dua kali seminggu diangkut oleh Dinas Kebersihan Kota Banjarmasin. Jadi sampah diseluruh fakultas dikumpulkan kesana, dan kita membayar khusus ke Dinas Kebersihan. Sampah yang masih berserakan tersebut itu sisa-sisa dari pengangkutan. Kalau disamping Gedung Baru, kemarin karena diacak-acak pemulung.”
ih tidak, karena sudah setiap dua kali seminggu diangkut oleh Dinas Kebersihan Kota Banjarmasin. Jadi sampah diseluruh fakultas dikumpulkan kesana, dan kita membayar khusus ke Dinas Kebersihan. Sampah yang masih berserakan tersebut itu sisa-sisa dari pengangkutan. Kalau disamping Gedung Baru, kemarin karena diacak-acak pemulung.”
Ade juga menuturkan bahwa hal ini baru dimulai tahun 2017. Diawal tahun, sampah yang menumpuk mulai diangkut secara bertahap sehingga tidak terlalu banyak lagi. Pihak FEB membayar sebesar 400ribu/bulan untuk truk sampah dari Dinas Kebersihan Kota yang akan mengangkut sampah dan membawanya ke TPA. Dulu sampah banyak menumpuk karena tidak diangkut secara rutin dan tidak tersedianya tempat yang memadai. Oleh karena tidak diangkut, maka sampah pun akhirnya membludak.
Ketika diwawancarai perihal kendala, beliau menjawab “Kendalanya selama ini tidak ada, asalkan sampah yang ada rutin diangkut. Dulu yang jadi kendala itu saat sudah terlanjur menumpuk. Kalau perihal dana, hal ini sudah dianggarkan sebagai biaya pemeliharaan untuk membayar pengangkut sampah dari luar. Berkenaan dengan tempat yang dibelakang Gedung Baru, nanti akan diperbaiki.” (ly/wi/P.L)