Jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan mengundang Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan menjadi pemateri dalam kegiatan Kulian Umum dengan peserta mahasiswa Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan berbagai angkatan (6/11/19). Salah satu agenda yang menarik adalah penanaman pohon yang dilakukan oleh Dr. Ahmad Yunani SE. MSI selaku Ketua Jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lambung Mangkurat Dr. H. Atma Hayat. Drs, Ec, M.Si, Ak, CA dan Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan Dr. Hanif Faisol Nurofiq, S.Hut, MP. Letak pehon yang ditanam tepat berada di taman halaman depan Post Graduate, Penanaman pohon ini bertujuan agar Fakultas Ekonomi dan Bisnis dapat mewujudkan lingkungan kampus hijau.
Acara ini dibuka secara resmi oleh Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang baru dilantik kemarin. Beliau mengharapkan kerja sama dengan pihak pemerintah terus berlanjut terutama dalam mewujudkan kampus hijau di Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Peranan mahasiswa untuk membatu mewujudkan harapan tersebut dengan cara menjaga dan menanam pohon di lingkungan fakultas. Pembukaan tersebut ditutup dengan penyerahan bibit tanaman kepada empat mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis.
Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan Dr. Hanif Faisol Nurofiq, S.Hut, MP memberikan materi pada Kuliah Umum ini tanpa diwakilkan. “kerjasama dalam seperti ini diperlukan agar kita bisa terjalin dan bersinergi bersama menciptakan hutan yang bermanfaat bagi masyarakat” tuturnya.
Dari materi yang disampaikan Kepala Dinas Provinsi Kalimantan Selatan, beliau menyampaikan bahwa ekonomi masyarakat yang bermukim di sekitaran hutan kurang baik karena kurangnya perhatian pemerintah untuk memanfaatkan hutan sebagai salah satu sumber penerimaan, selain itu faktor kepentingan sektor non kehutanan terus meningkat sehingga potensi kehutanan terabaikan.
Beliau menyampaikan tiga fokus kajian mendatang yang akan dilaksanakan oleh Dinas Kehutanan Provnsi Kalimantan Selatan (1) fokus kajian kehutanan tidak saja pada aspek ekonomi yang bersifat direct use value berdasarkan pendekatan produktifitas terhadap hasil hutan kayu dan non kayu sebagaimana tahun sebelumnya tetapi difokuskan pada aspek ekonomi lingkungan yang memadukan direct use value dan jasa lingkungan (indirect use value) (2) kajian yang sejalan dengan implementasi dari Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), PP 46 tahun 2017 dan Perpres 59 tahun 2017 (3) Aspek kajian dalam rangka mendukung perkembangan Gerakan Revolusi Hijau dan Rencana Pembangunan Forest City (Kota Bermeditasi Hutan) di Kalimantan Selatan.
Untuk mewujudkan ketiga fokus tersebut dibutuhkan kerjasama berbagai sektor terutama Fakultas Kehutanan dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis untuk mengkaji nilai ekonomi kehutanan di Kalimantan Selatan.
Dalam mengatasi kerusakan hutan akibat alih fungsi lahan menjadi pertanian, Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan telah melakukan penanaman pada lahan kritis. Selain itu tahun ini terjadi KARHUTLA yang menyebabkan kerusakan lahan dan polusi asap di Kalimantan Selatan menjadi ujian Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan selatan. Upaya yang dilakukan yaitu membuat irigasi dan mengalirkannya ke titik kebakaran meskipun tidak dapat dilakukan ke semua tempat titik kebakaran yang ada di Kalimantan Selatan.
Beliau mengapresiasi mahasiswa yang membantu proses pemadaman KARHUTLA secara sukarela “inisiatif dari mahasiswa ULM yang membantu pemadaman secara sukarela sangat baik, ini patut diapresiasi karena tindakan nyata dibandingkan melakukan demo yang anarkis. Namun mahasiswa mampu mengontrol aksinya untuk mendesak penanganan kebakaran hutan juga sangat baik sehingga Gubernur Kalsel bisa mendesak dan mengarahkan dinas terkait segera menyelesaikan masalah Karhutla” ucapnnya.