Sejak peresmian dibukanya kafetaria Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lambung Mangkurat (FEB ULM) pada bulan Agustus 2019 lalu, tempat ini banyak dikunjungi dari segala kalangan. Tidak hanya dari kalangan mahasiswa, tetapi dosen hingga rektor pun pernah mengunjungi kantin ini. Kafetaria merupakan tempat makan yang menyajikan aneka masakan, makanan dan minuman di gerai dengan sistem swalayan bagi para pengunjung.
Kafetaria FEB ULM memiliki fasilitas dan prasarana yang cukup memadai. Dilihat dari terus di-upgradenya jumlah kursi dan meja serta pedagang yang semakin bervariasi bentuk dagangannya.
Namun, beberapa mahasiswa masih menyimpan beberapa keluhan yang sering dialami ketika berkunjung kesana. Diantaranya, jumlah kursi dan meja yang masih minim, terkadang membuat sebagian orang harus menunggu untuk mendapatkan tempat duduk, bahkan ada yang membatalkan niatnya untuk makan di sana.
“Tempat duduknya selalu penuh, tidak mungkin saya menunggu lama orang yang makan di kafetaria tersebut, sehingga saya lebih memilih untuk makan di luar kampus FEB,” tutur salah satu mahasiswa yang bernama Madan.
Hal ini juga disebabkan karena adanya mahasiswa yang menyalahgunakan fasilitas di kafetaria. Ada mahasiswa yang sekadar “nongkrong” atau mengerjakan tugas, padahal masih banyak mahasiswa lain yang ingin makan, tetapi mereka tidak kunjung pergi.
Selain itu, adanya kepulan asap rokok atau vape juga cukup mengganggu. Seperti kita ketahui, lingkungan FEB ialah kawasan bebas asap rokok. Sangat tidak nyaman rasanya saat makan, tetapi ada orang yang merokok di sekitar.
Menanggapi kurangnya tempat duduk di kafetaria, Kepala Bagian Tata Usaha FEB ULM, Ibu Hj. Muslimah, S.E menuturkan, “Untuk tahun ini, fakultas masih tidak bisa menentukan standar harga. Ada hal-hal yang perlu dikaji lagi dan tidak mudah untuk menambah hal-hal lain. Mahasiswa bisa memberikan saran jika ada hal yang kurang dan akan ditampung lalu dipikirkan dari pihak fakultas. Fakultas akan menyiapkan semampunya.”
Ibu Muslimah yang juga berperan sebagai Koordinator Kafetaria FEB ULM mengungkapkan bahwa sudah ada beberapa meja dan kursi yang ditambah, kedepannya juga ada rencana untuk menambah kembali. Tetapi, semua hal kedepannya akan terus dikaji ulang agar semua tindakan yang dilakukan tetap membuat pengunjung kafetaria nyaman.
Beliau juga menuturkan bahwa para mahasiswa yang merokok sudah sering ditegur dan diperlukan kesadaran diri yang lebih serta kedewasaan dari setiap individu. Dengan keadaan ini, sebenarnya mengajarkan untuk menumbuhkan rasa kepekaan. Diharapkan juga ada inisiatif dari mahasiswa lain untuk menegur jika melihat orang yang “nongkrong” atau bermain kartu untuk bergantian tempat duduknya. Maka, gunakanlah kafetaria senyaman mungkin agar kita semua bisa menikmatinya.
#Tim 1 Kepenulisan 1. Helma azizah 2. Nabila febrianur 3. Mayra shafira