Banjarmasin-Transaksi cashless tentu sudah tidak asing lagi di kehidupan zaman sekarang yang serba digital. Salah satu dari sistem pembayaran cashless ini adalah QRIS atau Quick Response Code Indonesian Standard, yaitu standar kode QR yang dikeluarkan secara resmi oleh Bank Indonesia sebagai alat transaksi yang mengintegrasikan semua metode pembayaran secara nontunai dengan metode QR Scan. Kemajuan ini turut berkembang pesat di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lambung Mangkurat, seperti banyak pedagang di kantin yang menyediakan opsi pembayaran melalui QRIS.
Menurut Nur Muhammad, Owner Coffetalist yang menggunakan sistem ini sejak membuka usahanya di kantin FEB ULM, QRIS hadir sebagai solusi atas beberapa masalah yang timbul dalam transaksi tunai seperti dengan adanya QRIS tidak perlu lagi memberikan uang kembalian, mudahnya pencatatan pengeluaran dan pemasukan penghasilan, serta mengurangi kemungkinan terjadinya selisih cash.
“Kelebihannya praktis, dan bagus pelanggan anak muda yang cashless, lebih kredible usahanya. Untuk kekurangannya dikarenakan transaksi tidak real-time jadi pencairannya susah, jadi sulit jika belanja just in time,” ujarnya.
Di sisi lain, pelanggan pun tidak perlu bingung sebab QRIS mudah untuk diaplikasikan, langkah pertama adalah pembeli pergi berbelanja di merchant penjual, setelah berbelanja merchant akan menginformasikan nominal yang harus dibayarkan. Kemudian pembeli perlu membuka aplikasi uang atau dompet elektronik dan menekan tombol Scan QR, lalu arahkan scanner pada QR Code yang tersedia di merchant tersebut. Dapat juga dengan foto QRIS yang sudah ada di galeri, pilih foto dan masukkan gambar QRIS-nya.
Ade Maulia Alfi, salah satu mahasiswa program studi Manajemen mengungkapkan bahwa dirinya telah mengetahui keberadaan QRIS sejak 1 bulan yang lalu dan baru 2 minggu belakangan ini baru menggunakannya. Menurut Ade, QRIS sangat membantunya dalam bertransaksi tanpa perlu ribet harus mengeluarkan uang, hanya dengan scan barcode. Akan tetapi, ia cukup menyayangkan adanya biaya admin dan masih belum meratanya ketersediaan QRIS di kantin FEB. Besar harapannya semua merchant di kantin FEB segera memfasilitasi diri dengan menyediakan opsi pembayaran cashless menggunakan QRIS untuk kemudahan bersama. Dengan adanya QRIS, mahasiswa maupun pedagang kantin diharapkan dapat mengikuti perkembangan era digitalisasi karena QRIS sendiri bersifat universal dan mudah digunakan, baik bagi konsumen ataupun produsen.
Jurnalis:
Farah Annisa
Frista Tiara Maharani
Muhammad Hary Sabarno
Redaktur:
Aprilliani