Banjarmasin – Pandemi Covid-19 telah menjadi wabah global sejak tahun 2020. Demi menekan penularan wabah tersebut maka pemerintah membuat kebijakan untuk membatasi interaksi antar individu masyarakat. Hal itu memberikan dampak perubahan gaya hidup pada masyarakat. Di sisi yang sama, kebijakan baru juga diberlakukan terhadap bidang pendidikan agar melakukan pembelajaran secara daring yang membuat kurangnya ruang untuk memberikan fasilitas yang disediakan oleh Universitas. Tetapi, hal itu tidak menghalangi produktivitas Universitas Lambung Mangkurat untuk terus memberikan pelayanan dan fasilitas daring yang mumpuni bagi mahasiswa. Terbukti dari Scimago Institutions Rankings, bahwa Universitas Lambung Mangkurat mampu menduduki posisi ke 39 di 50 Universitas Terbaik di Indonesia
SIR (Scimago Institutions Rankings) yang dikelola oleh Scimago Lab merupakan perusahaan berbasis teknologi yang menawarkan solusi inovasi untuk meningkatkan pengetahuan visibilitas dan reputasi online. Selain SIR, Schimago Lab juga mengeluarkan pemeringkatan berbagai bidang di tingkat global. SIR mengeluarkan hasil pemeringkatan perguruan tinggi-perguruan tinggi (universitas) terbaik di berbagai negara, termasuk Indonesia pada 2021.
Indikator penilaian untuk menentukan kualitas suatu perguruan tinggi atau universitas terdiri dari 3 aspek utama penilaian. Ketiga aspek tersebut adalah riset, inovasi, dan dampak sosial yang semuanya diambil dari informasi yang disediakan di laman website masing-masing perguruan tinggi. Meskipun menduduki posisi ke 39, ini merupakan salah satu resolusi untuk selalu bisa meningkatkan kualitas kampus. Selain itu, peningkatan prestasi juga berpengaruh dalam meningkatkan kualitas kampus.
“Momen peraihan peringkat ini menjadi salah satu kebanggaan tersendiri bagi mahasiswa” ucap Risna Rubiati, Juara Pilmapres dari Prodi Akuntansi Angkatan Tahun 2018.
Menurutnya, dalam peningkatan lanjut dalam hal prestasi baik dari fakultas ataupun universitas bisa memberikan output berupa kesempatan pengabdian yang melibatkan kontribusi seluruh pihak guna mendukung indikator penilaian pemeringkatan. Tak hanya itu, pembinaan dan bimbingan dalam pengolahan riset juga menjadi suatu komponen yang perlu diperhatikan lebih oleh universitas dan fakultas. Informasi seputar perlombaan, pelayanan, inkubasi bisnis, dan lain-lain yang relevan sekiranya mampu diperbanyak agar kinerja dan peringkat kampus menjadi lebih baik.
Menurut M. Rendy Andrian, Juara Pilmapres dari Prodi Manajemen Angkatan 2018 mengatakan dalam peningkatan ini “Mari lebih berkolaborasi dan bekerjasama antara seluruh civitas akademika dengan melakukan perubahan, pergerakan, dan mencapai kemajuan mulai dari hal-hal kecil seperti lebih memperhatikan kualitas belajar dalam perkuliahan, saling dukung dan bahu-membahu dalam berbagai kegiatan yang dapat meningkatkan citra dan capaian prestasi kampus.”
Mengingat pentingnya peran seluruh pihak termasuk mahasiswa, maka peningkatan kualitas sumber daya mahasiswa juga perlu ditingkatkan. Upaya yang dapat dilakukan mahasiswa berupa mengikuti berbagai kesempatan yang ditawarkan oleh kampus baik dalam kegiatan belajar ataupun kegiatan-kegiatan seperti halnya perlombaan, pertukaran mahasiswa, kewirausahaan, pengabdian, dan kegiatan-kegiatan lainnya. Dari BEM FEB ULM sendiri juga telah mengemukakan bahwa sedang ada proker yang mereka rapatkan diawal periode yaitu economic development yang diharapkan dapat menjadi wadah mahasiswa yang berminat dalam bidang kewirausahaan.
“Semoga mahasiswa ULM khususnya di lingkungan FEB ULM dapat terus meraih prestasi sebanyak-banyaknya dan dengan adanya peraihan prestasi dari mahasiswa yang ada dapat memantik semangat dari mahasiswa lain untuk ikut serta dalam meraih prestasi di bangku perkuliahan” Ujar Fitroh Satrio Madani, selaku Ketua BEM FEB ULM.
Dan juga dengan peraihan peringkat SIR ini, diharapkan bisa mendorong para pihak khususnya FEB ULM untuk berkontribusi dalam meningkatkan kualitas universitas dan sumber daya mahasiswa. Dengan begitu nama Universitas dan Fakultas juga akan terbawa untuk meraih ke peringkat yang lebih tinggi dalam hal prestasi.
Reporter:
Aulia Rahmi
Abdul Rasyid
Redaktur:
Aminah Cutari Zahra