Banjarmasin-Evaluasi Ormawa adalah peninjauan kinerja terhadap Organisasi Kemahasiswaan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lambung Mangkurat periode 2023. Kegiatan ini merupakan evaluasi dalam perjalanan 6 bulan masa kerja Ormawa FEB ULM yang dihadiri oleh Stakeholder FEB ULM untuk memberikan pandangan umumnya terhadap Ormawa FEB ULM periode 2023. Evaluasi Ormawa bertujuan untuk mengukur sejauh mana Organisasi Kemahasiswaan mencapai tujuan mereka, memenuhi kebutuhan kampus dalam pencapaian Indikator Kinerja Utama FEB ULM, dan memberikan kontribusi terhadap kehidupan kampus. Peserta yang berhadir dalam Evaluasi Ormawa yaitu Stakeholder dan Bidang-Bidang Administrasi FEB ULM, serta Ketua Umum Ormawa FEB ULM yang diwajibkan berhadir dalam acara Evaluasi Ormawa.
Pada Rabu (20/09) diketahui ketidakhadiran Dekan dalam Evaluasi Ormawa memiliki dampak terhadap tujuan dari diadakannya evaluasi tersebut. Salah satu dampaknya yaitu pengambilan keputusan terbatas, yang mana Dekan memiliki wewenang dalam mengambil keputusan terkait alokasi dana, izin kegiatan, dan kebijakan terkait mahasiswa. Ketidakhadiran Dekan dalam evaluasi bisa berarti keputusan tersebut diambil tanpa pemahaman mendalam tentang keadaan ormawa yang dapat mengarah pada kebijakan yang kurang relevan atau mendukung. Kemudian kurangnya penilaian terhadap relevansi program Evaluasi Ormawa yang tidak melibatkan Dekan, sehingga tidak memberikan pandangan yang lengkap tentang sejauh mana aktivitas Ormawa yang relevan dengan Big Plan dari Dekan dalam membawa ke arah mana FEB ULM menuju. Hal tersebut berpotensi menghambat kemampuan Ormawa untuk beradaptasi dan berkembang sesuai dengan perubahan kebijakan dan kebutuhan kampus
Muhammad Hanif Safitri selaku Ketua Umum Badan Legislatif Mahasiswa FEB ULM pada Jumat (22/09), menuturkan bahwa hasil dari diadakannya Evaluasi Ormawa adalah penyelesaian masalah, terutama dari segi pendanaan Ormawa FEB ULM serta masukan-masukan yang didapat dari Wakil Dekan. Dari pelaksanaan Hearing Dekanat hingga Evaluasi Ormawa telah memberikan beberapa dampak positif terhadap Ormawa yaitu atensi para Dekanat yang lebih memerhatikan Ormawa serta adanya penyesuaian keputusan terhadap keadaan yang ada pada Ormawa FEB ULM.
“Untuk menjaga konsistensi kebijakan dari Wakil Dekan baik dari yang disampaikan maupun tindak lanjutnya akan dikawal oleh BLM melalui Komisi Advokasi dan Yudikasi” ungkap Muhammad Hanif Safitri mengenai konsistensi kebijakan Wakil Dekan setelah dilaksanakannya agenda Hearing Dekanat dan Evaluasi Ormawa.
BLM tidak memberikan konsekuensi apa pun jika ada Ormawa yang tidak berhadir saat acara berlangsung. Namun, sangat disayangkan jika ada Ormawa yang tidak berhadir saat Evaluasi Ormawa berlangsung, sebab Evaluasi Ormawa diselenggarakan agar keseluruhan ormawa dapat berbincang langsung dengan para Dekanat FEB ULM. Adapun kendala yang dialami BLM saat menjalankan kegiatan Evaluasi Ormawa ialah mencari waktu kosong untuk para Dekanat FEB ULM, yang seharusnya kegiatan Evaluasi Ormawa dilaksanakan di awal September menjadi hampir ke akhir September.
“Semoga apa yang disampaikan dari Dekanat FEB ULM, titik tengah yang didapatkan saat Evaluasi Ormawa berlangsung dapat menjadi titik baliknya dan transformasinya Ormawa FEB ULM. Diharapkan suatu saat Ormawa FEB ULM mempunyai perubahan 180 derajat dari periode-periode sebelumnya dimulai dari pembaharuan program kerja,” ungkap Ketua Umum BLM periode 2023 mengenai harapan dari terselenggaranya Evaluasi Ormawa. Ia juga menambahkan pada periode selanjutnya diharapkan BLM dapat menjadi pionir dengan didampingi BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) yang pada dasarnya dapat mengetahui bagaimana kendala yang ada pada mahasiswa FEB ULM maupun HIMA (Himpunan Mahasiswa) serta UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa).
Jurnalis : Marsello Nicolas Siti Noor Asifa Faizatul Mardiyah Redaktur : Raudah