Pagi itu ketika kelopak mata membuka,
cahaya mentari mulai merawa cakrawala
Ku ingat, malam tadi ku mulai menjelajah dunia mimpi,
Bertemu dengan gadis bak seorang peri
Siapa gerangan, hingga terbawa mimpi?
Dia adalah Erwina, gadis keritis dan pandai,
Otaknya mungkin titisan politikus,
Namun tak pandai seperti tikus rakyat, yang katanya bersuara untuk rakyat, untuk rakyat.
Dunia mempertemukan kami dalam kotak kesibukan,
hingga dalam suatu waktu kami hanya bisa tersenyum dan menyapa
Sesekali ku bertanya pada bulan, “Kapan mentari datang?”
Dan bulan menjawab “Kau jemput dia”
Pada akhirnya ku mulai mengirim merpati putih untuk menghampiri rumahnya,
dan apa jawabnya?
“Ya aku mau”
Tiga kata bermacam makna
Logika ku mulai tak berdaya.
Mungkin ini saatnya frekuensi perasaan yang mulai hidup.
Penulis:
Erik Susanto Aji
Kristo Joshua T.S
Muhammad Rizky