Banjarmasin – Kasus penyebaran virus corona di Indonesia terus mengalami peningkatan. Hingga Rabu (5/8/2020) berdasarkan data oleh kompas.com, tercatat ada 115,056 ribu kasus. Untuk itu, beberapa lembaga kesehatan mulai mengembangkan formulasi vaksin mereka, seperti Bio Farma, Kalbe Farma hingga Ejikman.
Baru-baru ini menteri Badan Usaha Milik Negara ( BUMN ) meninjau laboratorium dan fasilitas produksi Bio Farma di Bandung Jawa Barat. “Hari ini saya memastikan bahwa Bio Farma saat ini sudah siap memproduksi 100 juta dosis vaksin Covid-19 per tahun dan di akhir tahun siap memproduksi 250 juta dosis per tahun,” kata Erick dalam siaran persnya, Selasa (4/8/2020) yang di lansir dari CNBC Indonesia.

“Mari kita percaya atas kemampuan bangsa sendiri. Jangan ragukan kemampuan Bio Farma yang sudah teruji, baik untuk memproduksi vaksin yang dihasilkan dari kerjasama dengan negara lain juga vaksin murni karya Bio Farma sendiri. Ini hasil karya anak bangsa, untuk itu kita maksimalkan uji klinis dan produksi vaksin Covid-19, agar tahun depan masyarakat dapat segera diimunisasi,” lanjutnya.
Setidaknya ada 3 kandidat vaksin yang diaggap efektif, yaitu vaksin yang berasal dari Tiongkok, Amerika Serikat dan Inggris. Ketiga vaksin ini telah diuji klinis fase pertama yang dilaksanakan pada Juni 2020 di Korea Selatan. Kabarnya, jika penelitian ini berhasil, maka vaksin bisa di produksi massal pada awal tahun 2021. Menurut masyarakat biasa, waktu ini terbilang cukup lama, tetapi bagi para produsen vaksin ini adalah waktu yang sangat cepat, karena normalnya waktu yang dibutuhkan adalah 10-15 tahun.
Vaksin untuk menangkal virus ini pun diharapkan dapat segera di produksi agar pandemi ini lekas berakhir.
Reporter : Meylina Syahda Nabilla Febrianur Saida
Editor : Agus Hermawan