Banjarmasin – Sejak awal Juli yang lalu, Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Puslapdik Kemendikbudristek) telah membuka pendaftaran Beasiswa Unggulan untuk mahasiswa baru ataupun mahasiswa on going hingga 15 Agustus 2021 mendatang.
Beasiswa Unggulan adalah sebuah bantuan pendidikan yang diberikan untuk jenjang sarjana, magister, dan doktoral. Tak hanya memperoleh beasiswa berupa uang untuk biaya hidup dan UKT, menurut salah satu Awardee Beasiswa Unggulan, Kamila Rizqa Devisasmita mengatakan bahwa menjadi Awardee BU merupakan kebanggaan tersendiri dan menjadi wadah untuk memiliki relasi dan kerja sama antar forum BU di seluruh Indonesia.
Tahun ini, pembukaan pendaftaran Beasiswa Unggulan menciptakan antusiasme yang tinggi pada mahasiswa. Hal ini dapat dilihat pada setiap sosialisasi yang diadakan oleh Forum Beasiswa Unggulan. Seperti yang disampaikan oleh Ketua Forum Beasiswa Unggulan Kalsel, Risna Rubiati.
“Antusiasme terlihat pada setiap sosialisasi yang diadakan oleh forum BU di wilayah provinsi mana saja, tidak akan pernah sepi meski beberapa materi terulang.”
Ia juga menambahkan untuk memfasilitasi pendaftar beasiswa, maka dibentuklah grup-grup di media sosial, seperti WhatsApp dan Telegram. Hal ini tentunya membuat para pendaftar merasa terbantu saat proses pendaftaran beasiswa itu.
Saat ini, menurutnya, angka untuk total pendaftar bisa menembus ratusan ribu.
“Penyebutan untuk total angka pendaftar BU sepertinya tidak hanya ratusan, tetapi bisa saja sudah tembus hingga ribuan atau ratusan ribu pendaftar,” terang mahasiswi jurusan S1 Akuntansi itu.
Dengan banyaknya pendaftar, tentunya akan ada persaingan yang sangat ketat untuk memperoleh beasiswa dari Kemendikbud RI ini. Oleh karena itu, menurutnya, ada beberapa hal yang dianggap sepele, tetapi penting untuk diperhatikan oleh para pendaftar.
Pertama, format file tidak sesuai yang diminta. Hal ini akan menghambat pendaftar dalam menyelesaikan seluruh persyaratan pada laman web Beasiswa Unggulan.
Kedua, file yang di-submit ternyata corrupt atau rusak saat dibuka. Sebaiknya melakukan pengecekan kembali sebelum mengumpulkannya pada laman web.
Ketiga, terlena dengan batas akhir pendaftaran. Sebaiknya tidak menunda-nunda persiapan berkas yang akan dikumpul meskipun batas akhir pendaftaran masih lama karena umumnya server akan error saat menghampiri batas akhir itu.
Keempat, malu bertanya atau justru tidak punya tempat bertanya. Sebagai seorang pendaftar beasiswa sebaiknya mampu cermat dan memanfaatkan seluruh fasilitas pengaduan atau pelayanan pertanyaan yang telah ditawarkan, seperti grup yang dibuat oleh Forum Beasiswa Unggulan maupun e-mail pengaduan dari pihak Beasiswa Unggulan.
Kelima, tidak mempelajari pedoman dan alur yang telah ditentukan. Pendaftar harus membaca dan memahami semua syarat dan ketentuan yang telah ditetapkan sehingga tidak terjadi kesalahan atau kerugian berupa kekurangan berkas maupun lainnya.
Keenam, terfokus hanya pada satu persyaratan. Setiap indikator harus dipersiapkan dengan matang karena semua indikator memiliki bobot dan penilaian tersendiri sehingga semua indikator harus diisi dengan maksimal.
Setelah pengumpulan berkas, tahap selanjutnya yaitu wawancara yang merupakan tahap penilaian, baik dari komunikasi, cara berpikir, dan lain-lain. Tentunya, pendaftar juga harus mempersiapkan diri untuk tahap ini. Ia menerangkan bahwa pada tahap ini, pendaftar akan ditanyai seputar diri dan keluarganya, serta tulisan esai yang telah dibuat. Untuk tambahan, tidak menutup kemungkinan pewawancara menanyakan hal lainnya untuk menilai pendaftar secara lebih mendalam.
Saat memasuki tahap wawancara, kegugupan pasti akan menghampiri para pendaftar. Adapun cara mengatasi kegugupan itu disampaikan oleh Kamila saat diwawancarai secara daring.
“Kita harus yakin dan percaya saja pada kemampuan diri dan harus menjadi diri sendiri. Ketika kita yakin dan sudah berusaha semaksimal mungkin, maka sisanya tinggal kita serahkan dan berdoa pada Tuhan untuk dimudahkan dan dilancarkan, serta minta restu sama orang tua, hal itu yang membuat lebih tenang pada saat akan menghadapi wawancara dengan pihak Kemendikbud tersebut,” jelasnya.
Di samping persiapan dalam pendaftaran BU ini, ia menyampaikan bahwa menjadi orang yang cerdas, baik akademik maupun non akademik tidak akan cukup jika tidak berguna dan tidak bisa menempatkan diri dalam lingkungan sekitar. Oleh karena itu, Awardee BU harus mengetahui bagaimana cara agar menjadi pribadi yang unggul, bermartabat, dan menjadi kebanggaan di masyarakat sesuai dengan namanya, yakni Beasiswa Unggulan.
Sebagai penutup, Ketua Forum BU Kalsel pun menyampaikan beberapa tips darinya agar berhasil meraih Beasiswa Unggulan,
“Berikan yang terbaik untuk seluruh persyaratan dan alur pendaftaran. Segala usahamu diniatkan kembali pada Tuhan dan keinginan-Nya. Jangan lupa meminta restu orang tua serta tidak pernah bandingkan dirimu dengan yang lain sebab di Beasiswa Unggulan semua orang berhak dan memiliki peluang yang sama untuk bisa menjadi the next Awardee Beasiswa Unggulan Kemendikbud RI.”
Untuk berhasil meraih beasiswa ini, banyak hal yang perlu diperhatikan dan dipersiapkan. Giat dan tekun dalam segala persiapan, meminta restu orang tua, juga tidak lupa berdoa kepada Tuhan merupakan hal penting yang harus digarisbawahi oleh para pendaftar.
Jurnalis:
Apriliani
M. Alfian
Redaktur:
Aminah Cutari Zahra