Banjarmasin – Beberapa hari yang lalu, Wakil Dekan Bidang Akademik FEB ULM Ahmad Rifani, SE, MM kembali menginformasikan teknis perkuliahan pada semester ganjil 2022/2023 yang berbeda dari teknis yang disampaikan dalam acara Hearing Dekanat 2022 pada Rabu, (27/7).
Sebelumnya, dalam Hearing Dekanat 2022 ia menyuarakan teknis perkuliahan pada semester ganjil yang akan dilaksanakan menjadi dua bagian berdasarkan pembagian kelas. Contohnya, jika di prodi manajemen ada 4 kelas, maka kelas A dan B menjalankan perkuliahan secara offline hingga midtest. Sementara itu, kelas C dan D menjalankan perkuliahan secara online terlebih dahulu, lalu disusul secara offline dari midtest hingga final test.
Namun, baru-baru ini telah beredar informasi bahwa perkuliahan dibagi menjadi dua bagian berdasarkan tingkatan semester. Perkuliahan offline di pertengahan semester awal hingga midtest (UTS) khusus untuk mata kuliah semester 1 dan 3, sedangkan mata kuliah semester 5 dan 7 dilaksanakan secara online. Lalu, setengah semester akhir akan dilakukan pertukaran, yakni yang semula online akan melaksanakan perkuliahan secara offline, dan sebaliknya.
Perubahan teknis yang terjadi dalam waktu yang tidak sampai sebulan ini, sontak membuat mahasiswa kembali mengeluhkan rencana sistem perkuliahan yang sampai saat ini juga belum kunjung mendapat surat edaran. Hal ini juga didorong dengan tidak sedikitnya mahasiswa dari luar Banjarmasin yang sudah melakukan persiapan, bahkan sudah ada yang meninggalkan kampung halaman untuk menyambut perkuliahan semester ganjil yang akan dimulai pada 22 Agustus mendatang.
Setelah ditelusuri, Wakil Dekan Bidang Akademik mengatakan bahwa teknis baru ini merupakan hasil dari Rapat Bezzeting Fakultas pada Selasa, (16/8) kemarin. Dalam rapat itu, beberapa dosen memberikan saran agar perkuliahan tetap dilakukan 50:50 dengan pembagian berdasarkan semester, yakni mendahulukan perkuliahan offline untuk semester 1 dan 3 yang dilanjutkan dengan semester 5 dan 7.
“Soalnya di prodi dalam mata kuliah 1 semester ada yang membagi 2, 3 bahkan 4 kelas sehingga ada kemungkinan mahasiswa dalam pertengahan semester awal mendapatkan jatah offline dan online sekaligus,” jelasnya kepada LPM Jurnal Kampus dalam wawancara secara online pada Jumat, (19/8).
Berdasarkan penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa pada mata kuliah 1 semester di pertengahan awal tidak menutup kemungkinan juga adanya pelaksanaan perkuliahan melalui kelas online. Namun, ketika ingin memastikan hal ini, ia mengatakan untuk melihat surat edaran dari dekan nantinya.
“Sudah disiapkan surat edaran dekan, supaya lebih jelas nanti bisa dilihat. Saat ini, Bapak menunggu (surat edaran) di-share oleh sekdek,” ujarnya.
Jurnalis: Anisa Sari
Berta Oktila A.D.
Frista Tiara M.
Redaktur:
Aprilliani