Banjarmasin-Pada awal periode kepengurusan, setiap Organisasi Kemahasiswaan FEB ULM sudah menyusun dan menetapkan program kerja yang akan mereka jalankan selama satu periode. Lalu, di akhir periode kepengurusan mereka perlu membahas mengenai arah organisasi untuk periode selanjutnya dan menyampaikan laporan pertanggungjawaban serta mengevaluasi program kerja yang telah dijalankan selama satu periode kepengurusan. Untuk tujuan inilah, terdapat satu proker tahunan yang selalu diadakan oleh setiap ormawa, yaitu Musyawarah Tahunan.
Musyawarah Tahunan (Musta) merupakan acara tahunan yang diselenggarakan oleh Organisasi Kemahasiswaan yang ada di FEB ULM dalam rangka menyampaikan laporan pertanggungjawaban, menyesuaikan isi AD/ART, menentukan rekomendasi dan kriteria ketua umum periode selanjutnya, sekaligus pemilihan ketua umum yang baru bagi Unit Kegiatan Mahasiswa.
Tidak semua organisasi kemahasiswaan di FEB ULM menyebut Musyawarah Tahunan dengan sebutan Musta. Salah satunya yaitu Himpunan Mahasiswa Akuntansi (HMA), mereka menyebutnya dengan sebutan Musyawarah Besar Mahasiswa Akuntansi (MBMA).
“Setiap Himpunan Mahasiswa memiliki penamaan yang berbeda pada musyawarah tahunannya masing-masing dan HMA memberikan nama MBMA,” ujar Ari selaku Ketua Panitia MBMA.
HMA memiliki penamaan yang berbeda karena dirasa cocok untuk menggambarkan musyawarah yang diadakan oleh pengurus HMA dan Mahasiswa S1 Akuntansi melalui perwakilan Komisaris Tingkat (Komti) serta utusannya. Meski begitu, kegiatan yang dilakukan MBMA tidak jauh berbeda dengan Musta yang dilakukan oleh ormawa lainnya.
Musta memiliki banyak rangkaian agenda yang biasanya disusun dengan urutan yang ditentukan oleh ormawa masing-masing. Namun intinya, dalam Musta itu sendiri akan ada yang namanya agenda Pembukaan, Sidang Pendahuluan, Sidang Komisi, Sidang Pleno, baik itu Pleno I, II, III, maupun IV, dan Penutup. Tahun ini, Pembukaan diadakan secara bersamaan oleh seluruh Ormawa FEB ULM pada tanggal 15 November 2022 yang lalu, tepat dimulainya DERAMA (Demokrasi Raya Mahasiswa) yang diadakan oleh Badan Legislatif Mahasiswa FEB ULM.
Sedikit berbeda dengan Musta yang diadakan oleh HIMA dan UKM, DERAMA merupakan permusyawaratan dengan nama “Kongres Mahasiswa” yang memiliki lebih banyak agenda dibandingkan Musta HIMA dan UKM karena pada kongres ini terdapat dua pembahasan, yakni untuk Badan Legislatif Mahasiswa itu sendiri dan juga Badan Eksekutif Mahasiswa di FEB ULM.
Kongres ini sudah berlangsung selama enam hari berturut-turut yang dihadiri oleh seluruh pengurus BLM, BEM, delegasi dari setiap HIMA dan UKM, serta para alumni. Kongres berakhir pada Minggu (20/11) lalu. Berakhirnya kongres ini merupakan tanda dimulainya Musta oleh HIMA dan UKM yang akan diadakan secara bergantian, yaitu pelaksanaan Musta oleh HIMA pada dua minggu pertama setelah selesainya kongres, lalu dilanjutkan dengan Musta oleh UKM pada minggu-minggu selanjutnya.
Musta yang diadakan oleh setiap ormawa di FEB ULM tentu sangat penting untuk diikuti oleh para pengurusnya, mengingat acara ini akan menjadi penentu arah organisasi mereka untuk periode yang akan datang. Melalui laporan pertanggungjawaban beserta pandangan-pandangan umum dari para pengurus, diharapkan semua ormawa mampu mengevaluasi dan menemukan solusi untuk setiap permasalahan yang pernah terjadi pada periode ini agar ke depannya tidak akan terulang lagi.
Di sisi lain, Musta merupakan ajang bagi mahasiswa untuk belajar agar berani mengemukakan pendapat dan menerima saran, masukan, atau pandangan dari orang lain. Melalui Musta juga secara tidak langsung akan menumbuhkan sikap kritis mahasiswa sebagai organisatoris yang menginginkan perubahan ke arah yang lebih baik lagi untuk organisasi mereka masing-masing.
Jurnalis:
Beldina Nur Fitriana
Lisa Nor fitriani
Muhammad Ramadhani
Redaktur:
Aprilliani