Banjarmasin-Buku adalah salah satu jenis literatur yang paling banyak digunakan oleh mahasiswa untuk mendukung kegiatan perkuliahannya. Dengan adanya buku pendukung, mahasiswa dapat menjadi lebih mudah dalam memahami materi. Menyikapi hal tersebut, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lambung Mangkurat menyediakan fasilitas berupa Ruang Baca. Ruangan ini terletak di Lantai 2, Gedung MIE FEB ULM.
Selama masa pandemi, Ruang Baca ini tidak efektif digunakan. Namun, sejak dimulainya tahun ajaran baru 2022 dan ditandai dengan beredarnya surat edaran Pembelajaran Tatap Muka (PTM) oleh Dekan FEB ULM, ruangan ini kembali efektif. Hal ini juga merupakan arahan dari Bapak Ahmad Rifani, SE, MM, selaku Wakil Dekan Bidang Akademik sekaligus Kepala Ruang Baca FEB ULM. Ruang Baca beroperasi setiap hari Senin s.d. Kamis (08.30-12.00 WITA & 13.00-15.30 WITA) dan Jum’at (08.30-11.00 WITA & 13.30-16.00 WITA).

Pada dasarnya, Ruang Baca FEB dibuat untuk melengkapi Digital Library yang sudah ada di ULM. Maka dari itu disebut dengan Ruang Baca, bukan Perpustakaan. Ruang Baca diperuntukkan kepada seluruh dosen dan mahasiswa FEB ULM (dari D3 sampai S3), tetapi tidak untuk umum maupun mahasiswa dari fakultas lain.
“Bukan hanya sebagai tempat peminjaman buku, Ruang Baca juga bisa digunakan untuk wadah diskusi mahasiswa untuk pengerjaan tugas perkuliahan,” ungkap Bapak Rifani kepada Tim LPM Jurnal Kampus pada Selasa, (15/11) lalu.

Buku-buku di Ruang Baca tergolong cukup lengkap. Selain buku mata kuliah, di sana juga ada arsip skripsi dari tahun-tahun terdahulu. Seluruh buku di Ruang Baca boleh dipinjam dengan menggunakan kartu Ruang Baca. Batas waktu peminjaman adalah selama dua minggu, yang kemudian bisa diperpanjang lagi selama satu minggu ke depan.
Kebanyakan buku yang tersedia di Ruang Baca adalah milik negara yang dikelola oleh FEB ULM dan sumbangan dari para alumni FEB ULM yang telah lulus. Karena itulah, ada beberapa buku yang memiliki nama atau telah dicoret-coret sebelumnya. Jika dalam waktu peminjaman ada kerusakan, kehilangan, dan sebagainya maka peminjam perlu melakukan penggantian agar pengguna lainnya masih bisa memanfaatkan buku tersebut. Selain itu, jika mahasiwa terlambat mengembalikan buku, maka ada sanksi berupa denda sebesar 1.000 rupiah per harinya.
Pembuatan kartu Ruang Baca ini pun terbilang mudah. Mahasiswa hanya perlu membawa dua pasfoto ukuran 2×3 serta mengisi data diri di tempat layanan staf Ruang Baca. Selain itu, jika belum memiliki kartu Ruang Baca, maka mahasiswa masih dapat meminjam dengan syarat menggunakan Kartu Identitas Mahasiswa (KIM), tetapi waktu peminjaman lebih singkat yaitu 1 hari peminjaman.
“Untuk mahasiswa S2, jika hari ini meminjam buku, diperlukannya sore, maka boleh dikembalikan besok. Tapi kalau untuk S1, jangka waktunya satu hari saja (hari itu juga dikembalikan),” ungkap salah satu staf Ruang Baca FEB ULM, Bapak Achmad Irliansyah.
Akan tetapi, Bapak Achmad Irliansyah menyarankan bahwa akan lebih aman jika mahasiswa membuat kartu Ruang Baca saja dibanding hanya menggunakan KIM.
Mahasiswa cukup antusias menggunakan Ruang Baca sebagai tempat belajar dan wadah berdiskusi, khususnya untuk pengerjaan tugas perkuliahan. Ruang Baca juga ditunjang dengan berbagai fasilitas, seperti AC, WiFi, meja dan kursi serta tempat lesehan agar mahasiswa merasa nyaman.

Diky Wahyudin (S1 Akuntansi 2019), salah satu mahasiswa FEB yang juga ikut menggunakan fasilitas Ruang Baca,
“Lumayan sering mengunjungi Ruang Baca ini. Manfaat yang saya rasakan adalah menambah pengetahuan dan banyak bahan bacaan selain jurnal yang ada di Mendeley,” katanya.
Senada dengan Diky, Muammar Rizq Taufiq (S1 Akuntansi 2019) juga mengaku sangat terbantu dengan adanya Ruang Baca di FEB ULM.
“Sebagai semester atas, fokusnya mencari literatur untuk bahan pendukung penulisan skripsi. Buku-buku yang dibutuhkan pun sesuai karena lebih spesifik dengan Fakultas Ekonomi dan Bisnis,” kata Ammar.
Diky dan Ammar berharap agar Ruang Baca di FEB ULM ini ke depannya bisa diperbesar dan bukunya lebih tertata. Selain itu, untuk mekanisme dan persyaratan peminjaman buku juga lebih gencar diinfokan lagi agar mahasiswa bisa menyiapkan terlebih dahulu.
“Harapan kami, Ruang Baca yang ada di FEB ULM ini bisa dimanfaatkan secara optimal sesuai peruntukannya,” ungkap Bapak Ahmad Rifani, SE, MM, selaku Kepala Ruang Baca FEB ULM.
Jurnalis:
Siti Aisyah
Siti Khadijah
Redaktur:
Aprilliani