Banjarmasin– Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Lambung Mangkurat (ULM) menerapkan sistem presensi manual dan presensi pada laman Sistem Informasi Universitas Lambung Mangkurat Terintegrasi (SIMARI). Kebijakan untuk menerapkan presensi manual merupakan arahan dari Prof. Dr. H. Ahmad Yunani, SE, M.Si., selaku Dekan FEB ULM. Dalam sistem ini, presensi dilakukan secara manual di atas kertas presensi yang telah disediakan. Hanya beberapa dosen yang menerapkan cara berbeda, seperti memanggil Mahasiswa/i secara individual dan menandai kehadiran mereka.
Kamis (7/3), melalui wawancara dengan Wiliyanti, SE, MM, selaku Kepala Sub Bagian Akademik, menerangkan beberapa alasan diterapkannya sistem presensi manual. Salah satunya yaitu untuk mengurangi kecurangan yang dilakukan oleh beberapa mahasiswa yang melakukan presensi SIMARI, tetapi tidak menghadiri kelas. Selain itu, untuk memudahkan beberapa dosen lanjut usia yang gagap teknologi.
“Apabila masih ada yang melakukan kecurangan, itu dikembalikan lagi kepada kepercayaan dan ketegasan dosen masing-masing, hendaknya juga para Mahasiswa/i menumbuhkan kesadaran bahwa ada batas presensi kehadiran kelas untuk bisa mengikuti ujian dan memiliki kejujuran dalam melakukan presensi,” lanjut Williyanti.
Selain itu, dari akademik juga memiliki harapan agar para Mahasiswa/i bisa lebih meningkatkan kesadaran atas presensi kehadirannya dalam berkuliah dan lebih memahami atas kondisi beberapa dosen yang belum bisa menerapkan presensi SIMARI juga kebijakan yang sudah ditetapkan oleh fakultas.
“Kalo dosennya bisa menerapkan sistem lebih tegas dan lebih peduli bisa dicek kembali siapa saja yang benar-benar hadir di kelas atau bisa dengan melakukan presensi panggil, kalo hanya menggunakan dua presensi saja tentunya masih berpeluang dan gampang untuk melakukan kecurangan kehadiran,” tutur salah satu Mahasiswa/i Program Studi Ekonomi Pembangunan FEB.
Card for teaching aid, for a foreign language learning
Dari beberapa tanggapan Mahasiswa/i menuturkan bahwa, beberapa dosen hendaknya melakukan penegasan dengan melakukan presensi panggil atau pihak kampus bisa menerapkan presensi SIMARI yang hanya bisa diakses di area kampus saja.
Hal ini menimbulkan keresahan karena dianggap mengganggu fokus dalam belajar dan memperlambat pembelajaran. Sedangkan Mahasiswa/i lainnya juga menganggap bahwa sistem ini cukup baik, hanya saja perlu penegasan dan penerapan sistem yang lebih ketat dalam melakukan presensi manual dan SIMARI di kelas. Sehingga tidak ada lagi yang melakukan presensi dari jauh atau tidak berhadir dalam kelas.
Jurnalis: Rizky Amalliah Rafina Jayanti Redaktur: Nur Jaidah