Banjarmasin – Di tengah era digital yang semakin berkembang, akses internet yang cepat menjadi kebutuhan utama bagi mahasiswa/i dalam menunjang proses pembelajaran. Mahasiswa/i Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lambung Mangkurat (FEB ULM) sering mengeluhkan tentang kualitas jaringan Wi-Fi yang lelet di kampus FEB, terutama di gedung B. Mereka mengalami kesulitan dalam mengakses Sistem Informasi Universitas Lambung Mangkurat Terintegrasi (SIMARI), mengumpulkan tugas, dan mengunduh materi pembelajaran online yang diperlukan karena koneksi jaringan yang sering putus atau lelet.
“Jaringan Wi-Fi sangat mempengaruhi kegiatan dan pembelajaran mahasiswa/i, karena tidak semua dari mereka memiliki paket data. Ini bisa mengganggu pembelajaran dan bisa mengurangi produktivitas akademik,” tutur Putra salah satu mahasiswa Program Studi Ekonomi Pembangunan FEB.
Ketidakstabilan jaringan Wi-Fi menyebabkan keterbatasan mahasiswa/i dalam mengakses internet, hal ini menghambat kemampuan mahasiswa untuk mengakses sumber daya pembelajaran online, seperti SIMARI, materi-materi yang diberikan dosen, mengunduh e-book, jurnal, dan video pembelajaran. Selain itu, mereka mengharapkan agar kedepannya jaringan Wi-Fi bisa semakin lancar dan stabil.
Pada Selasa (2/4), melalui wawancara dengan Staf Teknisi, diperoleh tanggapan serta penjelasan terkait permasalahan jaringan Wi-Fi yang lelet di kampus, terutama di gedung B. Mereka menjelaskan bahwa akses jaringan Wi-Fi di gedung B terdiri atas tiga router, yaitu satu untuk dosen dan dua untuk mahasiswa, dimana satu router melayani maksimal 40 orang dan tidak mencapai lantai 3.
“Ada kelas di samping perpustakaan sehingga router dan daya tampung Wi-Fi terbatas. Jadi, siapa cepat mengakses Wi-Fi dia yang dapat. Semua ada batas dan jatahnya. Selain itu, jarak jangkau Wi-Fi hanya sampai kantin FEB. Mengenai mengapa WiFi di gedung B lelet, itu karena semua orang bisa mengakses Wi-Fi tersebut, baik itu dosen, mahasiswa, staf, ataupun orang luar yang berada di lingkungan Gedung B FEB,” lanjut staf teknisi.
Ia juga menambahkan, bahwa bagian teknisi selalu melakukan pengecekan rutin terhadap jaringan Wi-Fi di kampus. Selain itu teknisi segera menindaklanjuti setiap ada permasalahan ataupun keluhan mengenai akses jaringan Wi-Fi.
Berdasarkan informasi dari wawancara tersebut, diterangkan tentang Wi-Fi ULM kampus yang hanya bisa diakses pada titik tertentu saja, dimana tempat-tempat tersebut sering menjadi titik kumpul. Hal ini disebabkan karena memiliki jangkauan masing-masing dan harus tersambung dengan router yang sesuai dengan pembagian dari Rektorat ULM. Fasilitas Wi-Fi ULM kampus tersebut diambil dari pembayaran Uang Kuliah Tunggal (UKT) per semester setiap mahasiswa/i. Apabila jatah Wi-Fi seorang mahasiswa/i dalam satu semester tersebut habis, maka tidak bisa mengakses Wi-Fi ULM kampus hingga pembayaran UKT berikutnya.
Bagian teknisi meminta kepada mahasiswa/i FEB ULM untuk memaklumi dan menghimbau agar dapat bergiliran apabila tidak memiliki kepentingan atau sudah selesai dalam menggunakan jaringan Wi-Fi di FEB, terutama di gedung B. Hal ini bertujuan agar mahasiswa/i lainnya bisa kebagian dalam menggunakan Wi-Fi di kampus.
Jurnalis: Rizky Amalliah Nur Mei Sarah Redaktur: Nur Jaidah