Skip to content

083141241823

[email protected]

Contact
LPM JURNAL KAMPUS

LPM JURNAL KAMPUS

JurnalisMudaBangkitkanKarya

  • BERITA
  • BULETIN
  • MAJALAH
  • Struktur Organisasi
  • Program Kerja
  • Profil
  • Hubungi kami
  • Kategori
    • Artikel
    • Beasiswa
    • Covid-19
    • Ekonomi
    • Kampus Merdeka
    • Kontribusi Karya
    • Kontroversi
    • lifestyle
    • Ramadhan
    • Tips & Trik
    • ULM
    • Weekly News
  • BERITA
  • BULETIN
  • MAJALAH
  • Struktur Organisasi
  • Program Kerja
  • Profil
  • Hubungi kami
  • Kategori
    • Artikel
    • Beasiswa
    • Covid-19
    • Ekonomi
    • Kampus Merdeka
    • Kontribusi Karya
    • Kontroversi
    • lifestyle
    • Ramadhan
    • Tips & Trik
    • ULM
    • Weekly News
Contact

Kontroversi Pagar Pembatas Kantin di FEB: antara kenyamanan dosen dan mahasiswa

  1. Home   »  
  2. Kontroversi Pagar Pembatas Kantin di FEB: antara kenyamanan dosen dan mahasiswa

Kontroversi Pagar Pembatas Kantin di FEB: antara kenyamanan dosen dan mahasiswa

Juni 26, 2024Juni 26, 2024 LPM Jurnal KampusJK News

Banjarmasin – Baru-baru ini sebuah kebijakan telah menjadi sorotan dan menarik perhatian bagi mahasiswa. Munculnya pagar pembatas khusus untuk dosen dan karyawan di kantin Kafetaria Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lambung Mangkurat (FEB ULM), telah memicu banyak argumen dari mahasiswa. Adanya pagar ini menimbulkan dugaan bahwa pihak fakultas bermaksud untuk memisahkan atau menciptakan jarak antara mahasiswa dan dosen saat makan di kantin.

“Awalnya terkejut dengan dipasangnya pagar pembatas yang memisahkan dosen maupun karyawan dengan mahasiswa di kantin, agak kurang nyaman juga jadi terkesan ‘eksklusif’ untuk tempat duduk yang diberi pagar,” ucap Yua, mahasiswi dari Prodi D3-Akuntansi.

Menurut beberapa mahasiswa keberadaan pagar tersebut terasa janggal dan tidak perlu. Mereka beranggapan bahwa kantin seharusnya menjadi ruang terbuka yang memungkinkan interaksi sosial antara mahasiswa dan dosen.

“Saya merasa keberadaan pagar batasan terlihat kurang efektif bagi mahasiswa itu bisa menciptakan jarak sosial dan perasaan membedakan,” tutur Putra, mahasiswa Prodi Ekonomi Pembangunan.

Ia juga berpendapat bahwa kantin seharusnya menjadi tempat interaksi bebas antar seluruh civitas akademika. Integrasi serta komunikasi yang baik antara mahasiswa dengan dosen dan karyawan sangat penting untuk suasana kampus yang inklusif dan harmonis.

Jum’at (21/6), melalui wawancara dengan Bapak Dr. Asrid Juniar, SE., MM., selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni FEB ULM mengungkapkan alasan utama dibuatnya pagar khusus di kantin FEB.

“Yang menjadi alasan dipasangnya pagar tersebut adalah untuk memberikan pelayanan dan kenyamanan bagi dosen dan karyawan yang sering kali kesulitan mendapatkan tempat duduk saat makan di kantin pada jam makan siang,” ungkap Pak Asrid.

Pak Asrid menerangkan bahwa adanya pagar khusus tersebut dipasang bukan untuk memberikan batas interaksi antar mahasiswa dan dosen, melainkan untuk memberikan pelayanan dan menjaga kenyamanan para dosen dan karyawan yang makan di kantin pada jam istirahat. Sering kali mereka sulit mendapatkan tempat duduk karena kantin penuh dan sesak dengan mahasiswa yang melakukan aktivitas selain berbelanja dan makan, seperti nongkrong, bermain game, dan lainnya yang dimana hal tersebut mengganggu kenyamanan dosen dan karyawan. Pak Asrid Juniar juga menegaskan bahwa mahasiswa dapat menggunakan meja yang diberi pagar di kantin selama itu di luar jam makan siang dosen dan karyawan.

“Pagar ini mengurangi tempat untuk berjalan dan membuat jalur kantin lebih padat karena dekat dengan stand. Jika ingin memberikan tempat khusus, akan lebih baik memberi warna berbeda pada meja dan diberikan tulisan ‘khusus untuk dosen dan karyawan’, agar tidak menyita jalur kantin yang sempit,” ujar Tasya, mahasiswi Prodi Ekonomi Pembangunan.

Situasi ini menunjukkan bahwa pemasangan pagar menimbulkan pro dan kontra di kalangan mahasiswa yang membuat kantin terlihat seperti terpisah. Beberapa mahasiswa menyarankan menghapus pagar dan mencari solusi alternatif seperti perluasan area.

Akan tetapi dalam hal ini Pak Asrid juga menjelaskan dalam wawancara bahwa fakultas akan melakukan perluasan area kantin dimasa mendatang, ini dilakukan secara bertahap oleh fakultas karena termasuk penambahan fasilitas fakultas. Dengan adanya kebijakan di kantin, membutuhkan penyesuaian bagi mahasiswa FEB ULM untuk dapat memaklumi apa yang sudah ditetapkan.

Dengan adanya kebijakan ini tentunya sudah melalui beberapa pertimbangan dari fakultas untuk dapat selalu memberikan kenyamanan dan pelayanan untuk mahasiswa serta dosen dan karyawan, semua ini hanya membutuhkan waktu untuk penyesuaian bagi mahasiswa untuk dapat memaklumi dan menerima apa yang sudah ditetapkan.

Jurnalis:
Dwi Risa Apriliana
Rizky Amalliah 

Redaktur: 
Nur Jaidah
Continue reading

Pos-pos Terbaru

  • Membanggakan! Dua Mahasiswa FEB ULM Terpilih sebagai Nanang Galuh Banjarmasin 2025
  • SIMARI Bermasalah, Mahasiswa Terpaksa Mengerjakan Ulang Tugas dan UTS
  • Portal Masuk ULM Akhirnya Diberlakukan, Pengawasan Kendaraan Diperketat
  • Lomba Bukan Beban, Tapi Liburan! Mahasiswa FEB ULM Ini Buktikan Bisa Berprestasi di Tengah Kesibukan
  • ULM Menjadi Tuan Rumah MTQMN 2025, Mahasiswa FEB Siapkan Performa Terbaik

JK News

Juni 2024
S S R K J S M
 12
3456789
10111213141516
17181920212223
24252627282930
« Mei   Jul »
Proudly powered by WordPress | Theme: goldly by reviewexchanger.