Skip to content

083141241823

[email protected]

Contact
LPM JURNAL KAMPUS

LPM JURNAL KAMPUS

JurnalisMudaBangkitkanKarya

  • BERITA
  • BULETIN
  • MAJALAH
  • Struktur Organisasi
  • Program Kerja
  • Profil
  • Hubungi kami
  • Kategori
    • Artikel
    • Beasiswa
    • Covid-19
    • Ekonomi
    • Kampus Merdeka
    • Kontribusi Karya
    • Kontroversi
    • lifestyle
    • Ramadhan
    • Tips & Trik
    • ULM
    • Weekly News
  • BERITA
  • BULETIN
  • MAJALAH
  • Struktur Organisasi
  • Program Kerja
  • Profil
  • Hubungi kami
  • Kategori
    • Artikel
    • Beasiswa
    • Covid-19
    • Ekonomi
    • Kampus Merdeka
    • Kontribusi Karya
    • Kontroversi
    • lifestyle
    • Ramadhan
    • Tips & Trik
    • ULM
    • Weekly News
Contact

ULM Anjlok ke Akreditasi C, Mahasiswa FEB Angkat Suara: “Akreditasi C Bikin Malu!”

  1. Home   »  
  2. ULM Anjlok ke Akreditasi C, Mahasiswa FEB Angkat Suara: “Akreditasi C Bikin Malu!”

ULM Anjlok ke Akreditasi C, Mahasiswa FEB Angkat Suara: “Akreditasi C Bikin Malu!”

September 26, 2024September 26, 2024 LPM Jurnal KampusArtikel, Kontroversi, ULM, Weekly News

Banjarmasin–Euforia Dies Natalis ke-66 Universitas Lambung Mangkurat (ULM) berakhir menjadi mimpi buruk ketika kabar penurunan akreditasi kampus ini mencuat ke publik. Pada 20 September 2024, Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) mengumumkan penurunan status akreditasi ULM dari unggul (A) menjadi peringkat baik (C). Keputusan yang mengejutkan ini tertuang dalam surat nomor 1582/BAN-PT/LL/2024, yang ditandatangani oleh Direktur Dewan Eksekutif BAN-PT, Prof Ari Purbayanto.

Rangkaian kejadian ini diawali dari pencabutan SK 11 guru Fakultas Hukum ULM hingga pada 10 September 2024, Inspektorat Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Itjen Kemdikbudristek) melanjutkan pemeriksaan dengan memanggil puluhan orang. Mereka yang diperiksa terdiri dari anggota senat, guru besar, calon guru besar, pejabat, dan pegawai kampus. Proses pemeriksaan ini dilakukan di tiga tempat berbeda: Jakarta, Banjarmasin, dan Banjarbaru. Pada 21 September 2024, Tim investigasi Inspektorat kembali ke Jakarta bersamaan dengan puncak perayaan Dies Natalis ke-66 ULM yang diselenggarakan di kampus Banjarbaru. Hanya tiga hari kemudian, tepatnya pada 24 September 2024, BAN-PT secara resmi menurunkan akreditasi ULM dari A ke C.

Kasus ini semakin mencuat setelah nama-nama 20 guru besar ULM yang terkait dengan kasus ini bocor ke publik, termasuk dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) ULM. Di antara nama-nama tersebut, terdapat Prof. Dr. H. Ahmad Yunani, SE, M.Si., selaku Dekan FEB; Prof. Dr. Fahmi Rizani, M.M., Ak. CA; Prof. Dr. Laila Refiana Said., S.Psi., Ph.D; dan Prof. Dr. Drs. Syaiful Hifni, Ak., M.Si., CA.

Dikutip dari investigasi Radar Banjarmasin, salah satu sosok yang mendapat sorotan adalah Prof Juhriyansyah Dalle, Guru Besar Fakultas Teknik ULM yang kini menghadapi tuduhan serius terkait dugaan penyediaan jasa penerbitan jurnal dan joki untuk para calon guru besar. Dalle dikukuhkan sebagai guru besar ULM pada akhir 2021 dan dikenal sebagai pakar Information Technology (IT) dengan jaringan luas di Indonesia, Malaysia, hingga Inggris. Berdasarkan laporan Radar Banjarmasin, modus operandi Dalle adalah membeli jurnal-jurnal yang terindeks Scopus untuk menampung artikel klien-kliennya. Ia dibantu oleh rekannya di Curriculum Vitae (CV) Intellectual Edge Consultancy SDN Bhd yang berkantor di Selangor, Malaysia. Bukti-bukti berupa transfer dan korespondensi dengan CV Intellectual tersebut dapat ditemukan melalui pencarian online sederhana.

Dosen-dosen dari berbagai universitas di Indonesia, baik Perguruan Tinggi Negeri (PTN), Perguruan Tinggi Swasta (PTS), hingga Institut Agama Islam Negeri (IAIN), diketahui mentransfer dana ke CV Intellectual atau langsung ke rekening pribadi Dalle. Dalle mampu “memangsa” para calon guru besar ULM karena memiliki dua hal yaitu jabatan sebagai salah satu pembimbing di tim percepatan promosi guru besar ULM dan jejaring yang luas. Dekan Fakultas Teknik ULM, Prof Iphan Fitrian Radam, mengaku kehilangan jejak Dalle karena jarang hadir mengajar. Dalle bahkan sempat menjabat sebagai Rektor Universitas Cahaya Bangsa dari Januari hingga September 2021 sebelum akhirnya dikembalikan ke ULM oleh pihak yayasan.

Kabar penurunan akreditasi ini membawa dampak besar bagi mahasiswa, terutama mereka yang akan diwisuda pada bulan Oktober. “Ini sangat merugikan bagi kami, terutama yang akan lulus dalam waktu dekat,” ungkap Muhammad Fadli, mahasiswa jurusan Ekonomi Pembangunan angkatan 2020. Ia menambahkan bahwa penurunan akreditasi ini akan menjadi penghalang besar bagi lulusan yang ingin melamar pekerjaan, terutama di instansi pemerintah atau Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mensyaratkan minimal akreditasi B.

Pandangan serupa disampaikan oleh Fani Rahmasari mahasiswi S1 Ekonomi Pembangunan 2021, yang menyatakan bahwa berita ini menjadi pukulan berat bagi mahasiswa.

“Track record universitas akan dilihat oleh perusahaan, bukan hanya gelar atau titel kita saja. Jadi, penurunan akreditasi ini akan berdampak besar pada masa depan kami,” ujarnya.

Tidak hanya mahasiswa yang masih berkuliah, para alumni juga merasa kecewa. Raudhatul Jannah alumni FEB S1 Manajemen 2017, menyatakan bahwa kasus guru besar ini mencoreng integritas kampus dan memberikan efek domino yang luar biasa. Ia berharap kampus dapat mengevaluasi sistem dan pengelolaan pendidikan yang saat ini lebih berorientasi pada bisnis dan materialisme.

Sementara itu, Hafidzah mahasiswi S1 Akuntansi 2021, berharap ULM bisa segera bangkit dan memperbaiki akreditasi yang telah turun.

“Saya masih berharap ULM bisa menyelesaikan masalah ini dalam waktu dua bulan dan mempertahankan akreditasi unggul demi masa depan bersama,” ujarnya.

Di tengah kontroversi ini, mahasiswa berharap pihak rektorat segera mengambil langkah konkret untuk memperbaiki citra dan akreditasi kampus. Fadli dengan tegas menyatakan bahwa hanya ada dua pilihan, menyelesaikan masalah ini sebelum wisuda Oktober atau menunda wisuda hingga akreditasi kembali membaik.

“Kita hanya bisa menyuarakan pendapat kita. Situasi ini sudah terjadi, tetapi kita harus tetap fokus pada pengembangan diri. Biarkan otoritas kampus menyelesaikan masalah ini, sementara kita terus mengawal dan memonitor perkembangan. Semangat untuk teman-teman semua,” lanjutnya.

Jurnalis:
Rizky Amalliah 
Trixi Pratan Dawati
Firdaus

Redaktur : 
Nur Jaidah
Continue reading

Pos-pos Terbaru

  • Membanggakan! Dua Mahasiswa FEB ULM Terpilih sebagai Nanang Galuh Banjarmasin 2025
  • SIMARI Bermasalah, Mahasiswa Terpaksa Mengerjakan Ulang Tugas dan UTS
  • Portal Masuk ULM Akhirnya Diberlakukan, Pengawasan Kendaraan Diperketat
  • Lomba Bukan Beban, Tapi Liburan! Mahasiswa FEB ULM Ini Buktikan Bisa Berprestasi di Tengah Kesibukan
  • ULM Menjadi Tuan Rumah MTQMN 2025, Mahasiswa FEB Siapkan Performa Terbaik

JK News

September 2024
S S R K J S M
 1
2345678
9101112131415
16171819202122
23242526272829
30  
« Agu   Okt »
Proudly powered by WordPress | Theme: goldly by reviewexchanger.