SKKM (Satuan Kredit Kegiatan Mahasiswa) adalah salah satu aspek penting dalam kehidupan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lambung Mangkurat (FEB ULM). Sistem ini dirancang untuk mendorong mahasiswa aktif dalam kegiatan non-akademik sebagai penunjang pengembangan diri.
SKKM adalah sistem yang memberikan kredit untuk setiap partisipasi mahasiswa dalam kegiatan di luar perkuliahan formal. Tujuan utamanya adalah mencetak lulusan yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga memiliki keterampilan tambahan seperti kepemimpinan, manajemen waktu, dan kemampuan bekerja dalam tim.
“SKKM ini bukan hanya soal memenuhi syarat kelulusan, tapi juga membantu mahasiswa berkembang lebih luas,” ujar Dr. Asrid Juniar, SE., MM., selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni FEB ULM.
Dengan SKKM, mahasiswa didorong untuk lebih aktif dan kreatif dalam mengikuti berbagai kegiatan.
Adapun kegiatan yang menjadi dasar penilaian SKKM memiliki 5 indikator, diantaranya adalah Kegiatan Wajib Universitas (seperti PKKMB dan TOEFL), Kegiatan Bidang Organisasi dan Kepemimpinan baik di tingkat Program Studi, Fakultas, Universitas, Nasional maupun Internasional (seperti BEM, HIMA ataupun UKM), Prestasi (seperti menjadi peserta atau bahkan meraih juara dalam perlombaan tingkat universitas, regional, nasional, atau internasional), Kegiatan di Bidang Minat dan Bakat dan Kegiatan Bakti Sosial.
“Kegiatan yang dapat diikuti mahasiswa untuk memenuhi SKKM bisa dari dalam maupun diluar ruang lingkup Universitas Lambung Mangkurat,” jelas Asrid Juniar.
Asrid Juniar juga memaparkan bahwa SKKM ini mulai diwajibkan dari angkatan 2023. Untuk Angkatan diatas 2023 masih dipertimbangkan untuk indikator SKKM yg bisa terpenuhi apa saja.
“Untuk pengisiannya sendiri itu sudah bisa diisi pada saat menjadi mahasiswa baru dengan mengakses website Sistem Informasi Universitas Lambung Mangkurat Terintegrasi (SIMARI), panduan pengisiannya sudah saya bagikan ke kemahasiswaan prodi masing-masing,” tambah Asrid Juniar.
Adapun beberapa manfaat SKKM diantaranya persiapan karir yang lebih matang, menjadi saran pengembangan diri, memperluas relasi serta jaringan sosial dan yang paling utama ialah menjadi salah satu syarat kelulusan dalam menyelesaikan studi di FEB ULM.
SKKM adalah bagian penting dari perjalanan mahasiswa di FEB ULM. Dengan memahami mekanisme dan memanfaatkan kesempatan untuk berpartisipasi aktif, mahasiswa dapat memaksimalkan pengalaman mereka selama di kampus.
“Kami berharap mahasiswa tidak hanya fokus pada akademik, tetapi juga aktif mengembangkan diri,” pesan Asrid Juniar.
SKKM tidak hanya menjadi alat ukur keaktifan mahasiswa, tetapi juga menjadi sarana untuk mengasah berbagai keterampilan yang akan sangat berguna di dunia kerja. Partisipasi dalam kegiatan non-akademik seperti organisasi, lomba, atau pengabdian masyarakat memberikan pengalaman berharga yang tidak dapat diperoleh dari ruang kelas semata. Selain itu, SKKM juga mendorong mahasiswa untuk lebih peduli terhadap lingkungan sosial dan mampu berkontribusi positif bagi masyarakat.
Dengan mengelola waktu dan kesempatan yang baik, mahasiswa dapat mencapai keseimbangan antara akademik dan non-akademik. Jangan ragu untuk memulai langkah kecil, seperti bergabung dalam organisasi kampus atau mengikuti seminar.
Jurnalis: Rafina Jayanti Rizky Amalliah Trixi Pratan Dawati Dwi Risa Apriliana Redaktur: Nur Jaidah