
Banjarmasin – Kebijakan efisiensi anggaran pemerintah berdampak signifikan pada seluruh instansi pendidikan negeri di Indonesia, termasuk Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin, khususnya di Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB). Dalam penerapannya, kebijakan ini menuai beragam tanggapan, baik pro maupun kontra. Pemotongan dana tersebut memengaruhi kelancaran kegiatan kemahasiswaan dan memaksa organisasi mahasiswa (ormawa) beradaptasi dengan anggaran yang terbatas.
Pengurangan anggaran untuk pelaksanaan program kerja ormawa menjadi dampak yang paling terasa. Menurut Firdaus, Pemimpin Umum LPM Jurnal Kampus, pihaknya harus menyesuaikan rencana kerja yang telah disusun sebelumnya agar sesuai dengan anggaran terbatas dari fakultas.
Ia menjelaskan bahwa informasi mengenai efisiensi anggaran telah disampaikan kepada ormawa FEB ULM sejak Januari dan secara resmi ditetapkan pada Maret 2025. Alokasi dana per ormawa dipotong dari semula Rp30 juta menjadi Rp10 juta tanpa pengecualian, dengan ketentuan yang sama bagi semua. Namun, Firdaus melihat peluang positif dari kebijakan ini, yakni mendorong inovasi baru.
“Menurut saya pribadi, efisiensi ini memang memberatkan ormawa, tetapi sekaligus memaksa kita untuk lebih kreatif,” ujarnya dalam wawancara dengan LPM Jurnal Kampus, Selasa (19/3/2025).
Sementara itu, Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan (HIMIESPA), Muhammad Irfan Ariansyah, menyampaikan upaya organisasinya dalam beradaptasi dengan efisiensi anggaran—ia menegaskan meskipun dana yang tersedia tidak sebesar periode sebelumnya, mereka tidak akan pasrah dengan keadaan begitu saja.
“Kalau ditanya kendala, tentu ada. Namun, itu bukan berarti kami akan pasrah. Justru, ada sisi positif yang bisa menjadi pembelajaran bagi kami,” tuturnya.
Irfan juga menyebutkan bahwa ia mendukung anggotanya untuk lebih inovatif dalam segi pencarian dana dan menyuarakan harapannya dalam mewujudkan program kerja yang telah direncanakan, dengan kualitas yang sama bagusnya dengan tahun sebelumnya, terlepas dari tantangan finansial.
Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Dr. Asrid Juniar, S.E., M.M., menekankan pentingnya inovasi dan kreativitas ormawa dalam menjalankan program kerja.
“Saya berharap para mahasiswa bisa lebih inovatif dan kreatif, tidak hanya mengandalkan dana dari kemahasiswaan,” ucapnya.
Beliau juga menambahkan bahwa ormawa memiliki peran penting dalam menumbuhkan jiwa wirausaha di kalangan mahasiswa. Dengan mendorong inovasi dalam mencari sumber pendanaan alternatif, mahasiswa dapat lebih mandiri dan tidak hanya bergantung pada dana dari kampus. Selain itu, pengalaman ini juga dapat menjadi bekal berharga bagi mereka dalam menghadapi tantangan di dunia kerja dan kewirausahaan di masa depan.
Jurnalis : Muhammad Rudy Arifin @rdyarfin_ Dhiyaul Aulia @theeseaus Redaktur : Rafina Jayanti @fienaaa.a