Banjarmasin – Universitas Lambung Mangkurat (ULM) kembali menunjukkan taringnya dalam dunia perguruan tinggi dengan meraih status akreditasi “Unggul” dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). Prestasi ini diumumkan secara resmi pada 29 April 2025 setelah melalui proses panjang dan evaluasi ketat.
Pencapaian ini tidak diraih dalam semalam. Menurut Dr. Asrid Juniar, S.E., M.M., Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni FEB ULM, keberhasilan ini merupakan hasil kerja kolektif seluruh civitas academica.
“Semua pihak, termasuk dosen, mahasiswa, hingga alumni, turut berkontribusi. Kami juga mendapat dukungan dari LPMPP serta fakultas-fakultas lainnya dalam penyusunan dokumen akreditasi,” jelasnya.
Proses akreditasi dimulai dari penyusunan dokumen evaluasi diri yang bersumber dari unit terkecil di universitas, yaitu program studi. Data tersebut lalu dikompilasi di tingkat fakultas dan universitas. BAN-PT menilai berbagai aspek, mulai dari dosen, mahasiswa, infrastruktur, hingga aktivitas akademik dan non-akademik yang berjalan di kampus.
Penilaian lapangan dilakukan selama tiga hari, yaitu pada 27, 28, dan 29 Februari 2025. Selama proses tersebut, tim asesor melakukan verifikasi data, wawancara dengan dosen, mahasiswa, hingga organisasi kemahasiswaan. Salah satu indikator penting dalam akreditasi ini adalah prestasi mahasiswa di tingkat nasional dan internasional, serta keberadaan mitra dan alumni yang berkontribusi aktif.
“Bahkan ketua BEM dan Ormawa kami ikut diwawancarai. Kami juga mendatangkan alumni seperti Menteri Lingkungan Hidup dan Direktur Utama Bank Kalsel sebagai bukti nyata keterlibatan stakeholder,” terang Dr. Asrid.
Dukungan dari pihak luar ini turut memperkuat posisi ULM sebagai universitas yang berdaya saing.
Sebelum meraih kembali predikat “Unggul”, ULM sempat mengalami penurunan akreditasi. Namun menurut Dr. Asrid, hal tersebut bukan akibat kesalahan fatal, melainkan kekeliruan yang akhirnya diperbaiki.
“Setelah kami evaluasi, sebagian besar hanya kekeliruan. Setelah diperbaiki, hasilnya justru meningkat,” ujarnya.
Proses perbaikan tersebut juga mendorong perbaikan sistem internal seperti mekanisme kenaikan pangkat dosen dan pelaporan kegiatan akademik. Hal ini memperlihatkan bahwa evaluasi dari BAN-PT justru mendorong peningkatan mutu yang signifikan di lingkungan kampus.
Status “Unggul” ini juga merupakan bentuk pengakuan bahwa ULM telah memenuhi standar mutu yang lebih tinggi dari akreditasi “A”. Sejak regulasi baru diberlakukan pada 2021 dan diterapkan mulai 2022, BAN-PT menetapkan kriteria penilaian yang lebih ketat dan komprehensif.
Ke depannya, ULM menargetkan untuk terus menjaga kualitas ini bahkan menembus level internasional.
“Kita realistis. Bisa tidak kita bersaing dengan mahasiswa dari luar negeri? Tapi kita terus berupaya ke arah sana,” ungkap Dr. Asrid dengan optimis.
Selain itu, ia juga berharap ULM tidak hanya mempertahankan, tetapi juga meningkatkan kualitasnya. Tidak hanya unggul di atas kertas tapi juga unggul dalam praktik akademik, pengembangan mahasiswa, dan pelayanan kepada masyarakat.
Harapan dan dukungan ini juga diberikan oleh Mahasiswa/i FEB ULM. Mereka bersyukur ULM bisa mempertahankan bahkan meningkatkan akreditasinya.
“Alhamdulillah, ULM bisa mempertahankan kredibilitasnya sebagai universitas yang unggul di Kalimantan, sehingga bisa menjadi universitas unggulan di bidang lahan basah yang menjadi ciri khas kita,” ujar Ali Nurdin, mahasiswa S1 Manajemen, menyampaikan pendapatnya.
Mahasiswa berharap capaian ini menjadi motivasi bagi seluruh elemen kampus untuk terus maju. Dengan semangat kolaborasi dan evaluasi keberlanjutan, ULM membuktikan bahwa sinergi antara civitas academica, stakeholder, dan alumni mampu membawa ULM melesat menuju prestasi yang lebih tinggi.
Jurnalis: Widya Febrilla @wdyaafbri Muhammad Rudy Arifin @rdyarfin_ Redaktur: Rafina Jayanti @fienaaa.a