
Banjarmasin – Mahasiswa Program Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lambung Mangkurat (FEB ULM) angkatan 2021, berhasil meraih medali perak dalam lomba presentasi internasional di Malaysia. Sahriwan membuktikan bahwa kesibukan kuliah di semester VIII dan pekerjaan penuh waktu bukan penghalang untuk berprestasi.
Dalam wawancara, Sahriwan mengungkapkan bahwa ia telah mengikuti sekitar enam kompetisi, baik di tingkat nasional maupun internasional.
“Yang paling berkesan tentu saat lomba di Malaysia, karena bisa bertemu dengan peserta dari berbagai negara dan berpresentasi dalam bahasa Inggris,” ujarnya.
Berangkat sendiri tanpa dosen pendamping ke Malaysia menjadi pengalaman yang sangat berarti baginya. Meskipun biaya perjalanan cukup besar, Sahriwan mendapat dukungan dari fakultas berupa bantuan registrasi, sementara biaya tiket pesawat ditanggung secara mandiri.
“Untuk lomba internasional, saya masih nombok biaya tiket, tapi apresiasi dan pengalaman yang didapat sangat berharga,” jelasnya.
Motivasi awalnya muncul ketika ia melihat teman-temannya mengikuti lomba dengan fasilitas lengkap bahkan mendapat uang saku. Dari sana, Sahriwan mulai mencoba dan belajar secara mandiri, serta mendapat bantuan dari dosen dalam mengembangkan ide, terutama untuk lomba di Bali dan Malaysia.
Strategi yang digunakan Sahriwan antara lain memahami tema dan subtema lomba serta mencari ide kreatif melalui metode ATM (amati, tiru, modifikasi). Ia juga menekankan bahwa kemampuan presentasi merupakan kunci utama.
“Presentasi itu penentu utama, cara kita menyampaikan ide bisa jadi pembeda dengan peserta lainnya,” katanya.
Namun, perjalanan Sahriwan tidak selalu mulus. Ia mengaku sempat gagal dua kali saat mengikuti kompetisi bisnis. Alih-alih menyerah, kegagalan tersebut justru menjadi pemacu semangat untuk terus mencoba. Ia juga menceritakan bahwa pada awalnya sempat merasa frustrasi, tetapi konsistensinya membawanya hingga ke titik ini.
Di tengah kesibukan kuliah dan kerja, Sahriwan memiliki cara tersendiri untuk tetap menikmati proses lomba. Ia menganggap kompetisi sebagai bentuk liburan produktif, yang membuatnya lebih rileks dan bisa menikmati setiap tahapnya.
Mengenai tantangan pendanaan, Sahriwan menyarankan mahasiswa agar aktif mencari informasi ke bagian kemahasiswaan atau rektorat, serta tidak ragu mencari sponsor.
“Sekarang ini biasanya dana dari fakultas hanya untuk registrasi. Biaya lain seperti tiket harus kita siapkan sendiri atau cari sponsor,” katanya.
Ia juga menekankan manfaat besar dari mengikuti lomba, terutama dalam hal public speaking, kepercayaan diri, dan pola pikir kritis.
“Dulu saya sangat gugup bicara. Sekarang, saya lebih berani dan terbiasa menyampaikan ide dengan percaya diri,” tambah Sahriwan.
Sahriwan pun berpesan kepada mahasiswa lain agar tidak ragu mencoba. Ia menyarankan agar mahasiswa terlebih dahulu menanyakan kepada bagian kemahasiswaan terkait ketersediaan dana, serta tidak malu untuk bertanya kepada senior atau ketua organisasi. Menurutnya, pengalaman mengikuti lomba dapat memberikan dampak besar di masa depan.
Dengan semangat, perencanaan strategi yang baik, dan keberanian menghadapi tantangan, Sahriwan membuktikan bahwa lomba bukanlah beban melainkan peluang, bahkan bisa menjadi sarana liburan yang penuh prestasi.
Jurnalis: Widya Febrilla @wdyaafbri Dhiyaul Aulia @theeseaus Redaktur: Rafina Jayanti @fienaaa.a