
Banjarmasin — Prestasi membanggakan kembali diraih mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lambung Mangkurat (FEB ULM). Dua mahasiswa Program Studi Manajemen FEB ULM terpilih sebagai bagian dari Nanang Galuh Banjar (NaGa) Banjarmasin 2025, ajang pemilihan duta pariwisata dan budaya yang bergengsi di Kota Banjarmasin.
Muhammad Rafiqi Al Sudani, atau yang kini akrab disapa Nanang Rafiqi, berhasil meraih posisi Wakil III Nanang Banjar Kota Banjarmasin 2025. Adapun Gusti Alam Puan Syabina atau Galuh Syabeen, meraih posisi Wakil I Galuh Banjar 2025.
Rafiqi mengaku motivasi utamanya mengikuti ajang ini adalah keinginannya untuk berkontribusi langsung terhadap pelestarian budaya dan pariwisata Banjarmasin.
“Ulun [Saya] dari dulu memang suka hal-hal yang berbau tradisi dan daerah, tapi baru menemukan wadah yang pas melalui ajang ini,” ungkapnya.
Selama proses seleksi, Rafiqi mengaku tantangan terbesar datang dari dalam diri sendiri. Rasa minder dan tidak percaya diri sempat muncul, terutama saat melihat peserta lain yang tidak kalah berprestasi.
“Ulun mengatasi itu dengan mengingat niat awal, ingin belajar dan berkembang. Banyak berdiskusi dengan teman-teman, mencari energi positif, dan fokus nikmati proses, bukan hanya memikirkan hasil,” tambahnya.
Sebagai mahasiswa FEB ULM, ia merasa ilmu yang diperoleh selama perkuliahan sangat mendukung pencapaiannya, khususnya di bidang komunikasi, leadership, dan berpikir logis. Pengalaman organisasi di kampus juga melatih kepercayaan diri serta kemampuan bekerja sama.
Sementara itu, Syabeen, menceritakan bahwa keikutsertaannya dalam ajang ini sudah menjadi impiannya sejak kecil.
“Papa Syabeen dulu juga pernah jadi Nanang tahun 1993, jadi sudah ada ambisi tersendiri. Ditambah hobi Syabeen di seni budaya Banjar, rasanya ini tempat paling cocok untuk berkembang dan menguatkan rasa cinta budaya,” jelas Syabeen.
Mengusung misi pribadi bertajuk #pamudababudaya, Syabeen berharap dapat menjadi sosok yang bermanfaat dengan cara memperkenalkan kehidupan Banjar, terutama kepada generasi muda. Proses persiapan yang dijalani tidak selalu mulus, namun Syabeen berhasil mengatasinya dengan menikmati setiap tahapan kompetisi.
“Biarpun confidence sempat naik turun, tapi mimpi dari kecil untuk ikut NaGa jadi titik balik untuk menyusun kehidupan masa depan. Semua ketakutan hilang, malah jadi semangat,” ucapnya.
Baik Rafiqi maupun Syabeen sama-sama mengakui bahwa dukungan dari keluarga, teman-teman kampus, hingga dosen di FEB ULM, menjadi penyemangat besar dalam perjalanan mereka di ajang ini.
Keduanya juga berpesan kepada mahasiswa FEB ULM agar tidak takut untuk berprestasi di luar dunia akademik.
“Prestasi itu luas, bukan hanya soal IPK atau juara lomba akademik, tetapi juga soal kontribusi nyata di masyarakat,” tutur Rafiqi.
Senada dengan itu, Syabeen mengajak mahasiswa untuk berani mengeksplorasi potensi diri.
“Jangan nyaman di lingkungan yang itu-itu aja. Explore semua potensi kalian, cari relasi, dan jangan lupa minta restu orang tua. Itu penting,” pesannya.
Dengan terpilihnya dua mahasiswa FEB ULM dalam ajang ini, harapannya semakin banyak generasi muda Banjarmasin, khususnya dari lingkungan akademik, yang berani tampil, berprestasi, dan berkontribusi nyata untuk Banua.
Jurnalis: Widya Febrilla @wdyaafbri Halwa Tasnida @rvuwava Redaktur: Rafina Jayanti @fienaaa.a